Studi Sebut Orangtua Sangat Khawatir Anaknya Terpapar Hoaks soal Covid-19

Hasilnya lebih dari sepertiga (36 persen) orangtua khawatir anaknya mendapat informasi salah tentang covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 10 Nov 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Studi menarik disampaikan Internet Matters terkait hoaks dan misinformasi covid-19. Rupanya orang tua di Inggris khawatir anaknya terpapar hoaks terkait penyakit tersebut.

Studi ini melibatkan 2006 orangtua di Inggris atas inisiatif Internet Matters dan Google. Hasilnya lebih dari sepertiga (36 persen) orangtua khawatir anaknya mendapat informasi salah tentang covid-19.

Kekhawatiran itu menjadi yang teratas mengalahkan hoaks internet lainnya seperti terorisme (33 persen), penyembuhan kanker (28 persen) dan tantangan hoaks (33 persen). Ironisnya hanya 16 persen dari para orangtua yang duduk bersama dengan anaknya dan berdiskusi soal hoaks itu.

"Orangtua khawatir anaknya kesulitan membedakan fakta dan mitos terutama terkait covid-19. Jadi sangat penting untuk mengajak mereka berpikir kritis saat menerima informasi yang ada," ujar Carolyn Bunting CEO Internet Matters dilansir IBC.

"Sebagai orang tua kita bisa memberitahu bagaimana cara membedakan hoaks dan tidak, lalu dampaknya jika kita membagikan hoaks tersebut pada orang lain. Sangat penting menjaga komunikasi yang intens di saat seperti sekarang."

 ** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Terdampak

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Profesor William dari Brunel University menyebut banyaknya hoaks di media sosial maupun aplikasi percakapan memang tidak terbendung. Dan fungsi orangtua semakin penting agar anak tidak terpapar.

"Anda mungkin tidak bisa menghalanginya menerima hoaks. Namun Anda bisa mengajarinya untuk meresponsnya, membacanya, dan melaporkannya jika perlu," kata William.

"Perkembangan dunia digital memang menyulitkan orangtua menjaga anaknya. Tetapi membantu anak Anda menentukan hoaks bisa membuatnya berpikir kritis."

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya