Survei Snapchat Ungkap Pandemi Covid-19 Pengaruhi Pertemanan

51 persen responden dari Indonesia mengatakan bahwa mereka merasa kesepian karena tidak dapat bertemu teman-teman secara langsung selama pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2020, 10:08 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2020, 10:08 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona Covid-19 melanda seluruh negara di dunia. Guna mencegah penyebaran virus ini, beberapa negara memutuskan lockdown atau mengunci negara mereka.

Situasi ini ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan manusia, termasuk pertemanan. Berdasarkan hasil survei dari Snap Inc, pandemi Covid-19 menyebabkan lebih dari sepertiga pertemanan terpengaruh dalam beberapa cara.

Di Indonesia, 51 persen responden mengatakan bahwa mereka merasa kesepian karena tidak dapat bertemu teman-teman secara langsung. 72 persen dari responden mengaku mereka terhubung dengan teman secara virtual selama masa pandemi.

Selain itu, setengah dari mereka yang disurvei setuju dengan pernyataan bahwa mereka merasa lebih jauh dari teman karena tidak bisa menghabiskan waktu bersama secara langsung (51 persen).

"Seperti orang pada umumnya, orang Indonesia merasa sulit untuk tidak dapat bertemu keluarga dan teman selama lockdown. Menelepon dan mengirim pesan pun menjadi sangat penting dalam membantu mereka menjaga hubungan," ujar Associate Profesor and Chair Departement of Indonesian Studies, University of Sidney, Dwi Noverini Djenar dilansir dari Antara, Selasa (10/11/2020).

Ada perbedaan signifikan antara Snapchatters yang sering berkomunikasi secara visual dan non-Snapchatters, yakni Snapchatters merasa menjadi lebih dekat dengan teman selama pandemi Covid-19.

"Physical distancing sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada hubungan emosional persahabatan yang erat, tetapi memungkinkan persahabatan menjadi semakin intim dan dekat. Persahabatan jarak jauh tetap intim karena sering kontak dengan menggunakan media sosial terutama video call yang membantu mengaburkan batasan fisik. Meskipun beberapa pertemanan jarak jauh berubah menjadi 'pertemanan yang kaku', keintiman akan kembali muncul saat mereka bertemu lagi," ujar profesor antropologi dan sosilogi, University Sains Malaysia, Nur Hafeeza Ahmad Pazil.

Melihat data dari sebelum pandemi, Snap menemukan bahwa 64 persen responden menyebut bahwa liburan bersama dapat mempererat persahabatan.

Karena tidak memungkinkan dilakukan sekarang, Snap ingin menciptakan cara untuk mendukung komunitasnya melalui AR, yang memungkinkan Snapchatters untuk berbagi pikiran positif dengan teman mereka di masa depan.

Mengenai teman yang tidak lagi saling kontak, Snap menemukan cara yang paling disukai orang-orang untuk terhubung kembali, yaitu membagikan foto mereka dan teman mereka bersama (47 persen), atau dengan mengirimkan foto yang mengingatkan mereka akan suatu kenangan (53 persen).

Humor juga ada di peringkat ketiga bahwa mengirim meme atau GIF lucu adalah cara terbaik untuk terhubung kembali (40 persen).

Survei pertemanan global kedua ini dilakukan dengan mewawancarai 30.000 responden di 16 negara termasuk Indonesia, serta wawancara pakar global, untuk mengeksplorasi bagaimana pandemi Covid-19 dan masalah global telah mempengaruhi pertemanan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya