Cek Fakta: Benarkah Nasi Bisa Menjadi Racun Bila Dipanaskan Selama 12 Jam? Simak Penelusurannya

Cek Fakta Liputan6.com menemukan banyak unggahan yang mengklaim memakan nasi yang dipanaskan dalam rice cooker berbahaya untuk dikonsumsi, benarkah?

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Nov 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 13:30 WIB
Cek fakta Nasi Bisa Menjadi Racun Bila Dipanaskan Selama 12 Jam
Cek fakta Nasi Bisa Menjadi Racun Bila Dipanaskan Selama 12 Jam. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan banyak unggahan yang mengklaim memakan nasi yang dipanaskan dalam rice cooker berbahaya untuk dikonsumsi. Dalam postingan itu mengklaim nasi yang dipanaskan selama 12 jam bisa menjadi racun.

Salah satu akun Facebook yang mengunggah nasi yang dihangatkan selama 12 jam di rice cooker sangat berbahaya karena ada racun adalah Sundary Risaa. Begini narasi yang dia buat:

"Belajar makan nasi dingin. Karena nasi yang terus dihangatkan dalam magic com, saat lebih dari 12 jam ia akan berubah menjadi racun."

Bahkan, dipostingan warga Facebook lainnya, makan nasi yang dipanaskan selama 12 jam, diklaim bisa mengakibatkan penyakit berbahaya, seperti kanker, tumor, diabetes, hingga kista.

Lalu, benarkah klaim tersebut? Simak penelusurannya di halaman berikut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk menelusuri klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Ahli Nutrisi KONI DKI Jakarta sekaligus asisten fasilitator Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, Irtya Qiyamulail.

Melalui fitur pesan di Instagram, dia membantah klaim yang menyebut nasi bisa menimbulkan racun hingga penyakit seperti kanker.

"Tidak ada efek signifikan antara waktu pemanasan nasi dengan kesehatan, selama tidak terkontaminasi zat lain dan disimpan dengan aman," katanya.

Irtya Qiyamulail pun memastikan kalau klaim itu hoaks dan tidak ada hubungannya dengan kanker. "Iya (hoaks). Kalau kanker pemicunya itu zat karsinogenik," ujarnya singkat.

Klaim seperti ini juga pernah dibahas di kanal Health Liputan6.com dalam artikel berjudul: "Makan Nasi yang Dihangatkan Bisa Beracun?". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 21 Oktober 2016.

Artikel ini mengambil penjelasan dari staf Divisi Metabolik Endokrin Departemen Fakultas Kedokteran Unversitas Indonesia (FKUI), Dr. Em Yunir. Dia mengatakan hal ini belum ada data penelitiannya, sehingga belum diketahui kebenarannya.

"Kalau (nasi) dipanasin apa tidaknya itu relatif ya. Saya tidak terlalu punya datanya, apa benar kalau dipanasin jadi racun?" ujarnya saat dihubungi oleh Health-Liputan6.com, Kamis (20/10/2016).

Hal yang sama pun dikatakan juga pakar gizi klinik dari RS Medistra, Dr. Cindiawaty Pudjiadi, yang menyebut bahwa ia juga belum menemukan penelitian tentang hal ini.

"Mungkin saja sesudah 12 jam tidak ada pemanasnya lagi, sehingga kemungkinan terkontaminasi bakteri bisa saja. Namun saya belum menemukan penelitian tentang hal ini," ujarnya.

Em Yunir mengatakan, berita tersebut kurang bisa dipercaya, karena tidak ada penelitian yang mendasarinya, dan hanya berupa testimoni dari seseorang, sehingga bersifat subjektif.

"Hal ini tidak perlu ditakuti masyarakat. Yang penting dalam mengonsumsi nasi, masyarakat sadar dan menyesuaikan dengan kebutuhannya, sehingga tidak berlebihan," ujarnya.

Kesimpulan

Klaim yang menyebut memakan nasi yang dipanaskan dalam rice cooker berbahaya untuk dikonsumsi bisa disimpulkan hoaks. Sebab, tidak ada data penelitian yang membenarkan klaim tersebut.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya