Tangkal Hoaks soal Covid-19, Pemerintah Skotlandia Diimbau Gandeng Tokoh Ternama

Pemerintah Skotlandia diimbau untuk menggandeng selebritas, influencer, hingga atlet ternama untuk melawan hoaks terkait pandemi virus Corona Covid-19 maupun vaksinnya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 19 Jan 2021, 06:49 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 14:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Skotlandia diimbau untuk menggandeng selebritas, influencer, hingga atlet ternama untuk melawan hoaks terkait pandemi virus Corona Covid-19 maupun vaksinnya. Hal ini juga untuk melawan sebagian masyarakat yang masih tak percaya dengan adanya penyakit covid-19 ini.

Penelitian yang dipublikasikan usai vaksinasi covid-19 di Inggris menyebut ada sepertiga orang yang menyebarkan pesan anti-vaksin, terutama di Facebook. Dan survei dari Ipsos Mori dan Kings College London menemukan bahwa separuh dari orang berusia 16-34 tahun terpapar hoaks tersebut.

Di Skotlandia, masalah serupa juga muncul. Grup konspirasi dan anti masker mempunyai banyak pengikut di media sosial. Unjuk rasa menolak lockdown dan pelanggaran pada aturan lockdown juga masih terjadi belakangan ini.

"Selebritas, atlet, aktor atau aktris sering diminta untuk mengkampanyekan pesan kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Saya pikir ini cara yang bagus agar pesannya sampai," ujar Profesor Linda Bauld dari Universitas Edinburgh, seperti dilansir Thenational.

"Orang yang berpengaruh secara individual bisa diminta untuk merespons sebuah posting-an hoaks dan mematahkan mitos. Saya pikir Pemerintah Skotlandia harus mengambil jalan seperti ini," katanya menambahkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penindakan

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Ia juga menyarankan agar pemerintah menindak setiap politikus yang menyebarkan hoaks terkait Covid-19.

"Mereka yang menyebarkan informasi salah terkait kesehatan harus dipanggil secara terbuka. Selain itu, pemerintah tak hanya bisa mengandalkan platform media sosial untuk menurunkan konten hoaks. Karena jika tidak ekstrem. platform media sosial jarang melakukannya."

"Pola komunikasi dalam kampanye Covid-19 harus diubah," katanya.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya