Liputan6.com, Jakarta - Pada 25 Januari 2021, seorang netizen Facebook dengan nama Lois Lois mengklaim kalau covid-19 bukanlah sebuah virus berbahaya. Bahkan, dia menyebut covid-19 ini tidak menular.
Klaim covid-19 bukan sebuah virus mendapat banyak reaksi dari netizen. Klaim ini mendapat 286 respons, 115 komentar, dan 156 kali dibagikan.
Begini narsinya:
Advertisement
"Sebar info Bahwa saya Benar! Covid19 Bukan Virus dan Tidak Menular.
Tidak perlu Masker
Tidak perlu PSBB
Tidak perlu Vaksin FLU
Covid19 Bukan Pandemi Virus tapi Pandemi salah alat Rapid dan PCR dengan Teori sesatnya.
Alat salah diagnosa
Salah dalam pemberian terapi dan jadi penyebab kematian Ratusan Juta jiwa seluruh dunia akibat keracunan obat keras!"
Lalu, benarkah covid-19 bukan sebuah virus dan tidak menular? Simak penjelasannya di halaman berikut
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan Google Search dengan kata kunci: 'covid-19 is a virus?'. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Disebutkan dalam situs WHO, Covid-19 disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Virus penyebab covid-19 berada dalam keluarga virus yang disebut Coronaviridae.
Masih dalam situs WHO, beberapa orang yang sudah terinfeksi covid-19 bisa menularkan virus ini ke orang lain. Namun, kebanyakan orang yang tertular covid-19 dengan gejala ringan atau sedang bisa sembuh dengan sendirinya.
"Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia," tulis WHO.
Covid-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan yang berasal dari hidung atau mulut. Percikan ini keluar saat orang yang terinfeksi covid-19 sedang batuk, bersin, atau berbicara.
Kemudian, klaim ini juga menyebut tidak perlu menggunakan masker. Cek Fakta Liputan6.com menemukan rekaman konfrensi pers terbaru WHO soal masker ada pada 22 Januari 2021.
Dalam konfrensi pers itu, WHO terus menyarankan semua orang untuk memakai masker untuk mencegah peyebaran virus corona covid-19 dan varian barunya.
"Masker adalah salah satu aspek kontrol. Salah satu aspek dalam mengurangi penyebaran virus ini," kata Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis covid-19 WHO.
Bahkan, WHO juga menyebut penggunaan masker medis dalam waktu lama tidak bakal menyebabkan keracunan CO2 atau kekurangan oksigen. Namun, saat menggunakan masker medis, pastikan ukurannya pas dan cukup kencang agar Anda bisa bernapas dengan normal. "Jangan gunakan masker sekali pakai berulang kali dan selalu mengantikan setelah lembap," tulis WHO.
Kemudian, klaim ini juga menyebut tidak perlu ada PSBB atau sosial distancing. Dalam situs resminya, WHO merekomendasikan untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain. Jarak ini merupakan ukuran umum tentang seberapa jauh semua orang harus saling menjaga jarak walaupun mereka baik-baik saja tanpa diketahui terpapar covid-19 atau tidak.
Kemudian menurut Worldometers, kasus covid-19 hingga Rabu (3/2/2021), sudah mencapai angka 104 juta lebih di seluruh dunia. Tercatat 2,2 juta jiwa sudah meninggal akibat penyakit ini.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut covid-19 bukan virus dan tidak menular adalah informasi hoaks. Faktanya, covid-19 merupakan virus yang bisa menularkan penyakit ke orang lain.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement