Diskominfo Pastikan Kabar Bangka Belitung Peringkat Pertama Penularan Covid-19 Hoaks

Diskompinfo Pemprov Bangka Belitung mengingatkan, warga agar tidak mudah percaya terhadap berita bohong atau hoaks tentang Covid-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Mei 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan, kabar tentang Babel peringkat pertama Covid-19 yang beredar di media sosial merupakan berita bohong atau hoaks.

"Penyebar informasi hoaks Babel peringkat pertama Covid-19 di Indonesia ini sudah melanggar Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), karena sudah menimbulkan keresahan masyarakat," kata Kepala Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman dilansir Antara, Rabu (19/5/2021).

Ia mengatakan, beredarnya postingan di Facebook yang berisi "Berita duka bagi kita masyarakat Bangka Belitung. Hari ini Bangka Belitung memasuki peringkat pertama nasional dengan pasien positif Covid-19 terbanyak se-Indonesia" ini menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.

"Masyarakat harus berhati-hati dalam menerima berita yang belum valid dan terpercaya. Jangan terus menyebarkan berita tersebut karena penyebarluasan berita hoax melanggar UU ITE," ucap Sudarman.

Sudarman mengingatkan, agar warga tidak mudah percaya terhadap berita bohong atau hoaks. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mengecek kembali informasi yang beredar di media sosial.

"Informasi dari lembaga resmi ini disebar dan diklarifikasi kembali agar tidak termakan berita hoaks," tambahnya.

Sementara, Sekretaris Satgas Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

"Datanya tidak benar, sudah saya klarifikasikan ke akun FB bersangkutan," katanya.

Ia menjelaskan data penambahan kasus selama Mei 2021 di Bangka Belitung yaitu penambahan kasus positif sebanyak 2.311, sembuh 2.695, meninggal 32 dan akumulatif kasus positif 15.757 kasus.

"Posisi tertinggi pertama di Indonesia adalah Provinsi DKI Jakarta, yakni sebesar 400-an ribu kasus dari 1,7 juta jumlah kasus nasional," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya