Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengajak, masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi palsu atau hoaks tentang virus corona Covid-19.
Sandiaga mengatakan, selain menyetop penyebaran hoaks, cara lain yang bisa dilakukan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 adalah dengan menerapkan protok kesehatan yang ketat.
Baca Juga
"Untuk itu, perlu cara bijak dan efektif menghargai jerih payah para pahlawan pandemi Covid-19. Serta, selalu mengusung narasi dan konten-konten yang positif serta berita baik untuk percepatan penanggulangan penyebaran virus penyebab Covid-19, misalnya menangkal hoaks, misinformasi maupun disinformasi tentang Covid-19," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Jumat (23/7/2021).
Advertisement
Sandiaga menambahkan, pandemi merupakan tantangan besar yang dialami dunia pada berbagai sektor. Tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi, sosial serta pariwisata dan sektor kreatif.
Sandiaga menjelaskan, pemerintah berupaya maksimal menekan laju penyebaran Covid-19 sebagai prioritas utama, kemudian menjalankan kebijakan-kebijakan berbasis data untuk menanggulangi dampak di sektor Parekraf yang menjadi mata pencaharian bagi 34 juta masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyiapkan program wisata berbasis vaksinasi Covid-19 di Bali. Diharapkan wisata vaksin tersebut dapat memicu gairah industri pariwisata di Pulau Dewata yang mati suri selama pandemi Covid-19.
"Itu jadi pemicu dari program vaksinasi di Bali. Karena saya dapat WA banyak sekali dari teman-teman yang tertarik, dan pantauan big data tunjukan antusiasme masyarakat dapat vaksin sekaligus berlibur," ungkapnya dalam sesi teleconference, Senin 28 Juni 2021 lalu.
"Ini akhirnya jadi misi kita, kenapa harus jauh-jauh liburan ke luar negeri, kenapa enggak ke Bali saja. Pada saat ini kita bisa tawarkan destinasi wisata berkualitas dan sediakan vaksin," dia menambahkan.
Guna melancarkan program tersebut, Sandi menyebut Gubernur Bali I Wayan Koster telah menerbitkan surat edaran untuk wisata vaksin Covid-19 di Bali.
"Jatah vaksin saya dapat nyatakan, suplai vaksin kita cukup, dan untuk Bali dapat prioritas dari Presiden. Jadi ini tidak akan kurangi vaksin Bali 6 juta dosis, kita harapkan selesaikan sebelum pembukaan kembali Bali (Juli 2021)," terangnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement