Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Satu di antarnaya video yang diklaim helikopter membawa bendera China. Klaim tersebut dinggah akun Facebook Ambarawa, pada 2 Agustus 2021.
Baca Juga
Klaim video helikopter membawa bendera China yang diunggah direkam di dalam kendaraan yang sedang berjalan, menampilkan sebuah helikopter yang terbang membawa bendera berwarna merah dengan dibentangkan.
Advertisement
Dalam video tersebut terdapat narasi suara sebagai berikut:
"Ini maksudnya apa nih ada bendera China nih, ada bendera China dibawa ditarik ama helikopter, ada bendera komunis, bendera komunis ditari ama helikopter."
Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Kemana dan dimana para penegak hukum di indonesia,menhan juga,kenapa ini di biarkan berkeliling di atas bumi negara indonesia,helikopter dengan mengibarkan bendera cina. Kenapa aparat pemerintah cuma ganas dan berani sama rakyatnya sendiri"
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim helikopter membawa bendera China ternyata tidak benar.
Faktanya helikopter tersebut membawa bendera raksasa bergambar lambang-lambang kesatuan TNI yaitu Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU dengan latar kain berwarna merah.
Selain video yang diklaim helikopter membawa bendera China, terdapat beberapa video hoaks lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Video Bocoran Jadwal Varian Covid-19 Diluncurkan
Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video terkait jadwal varian covid-19 akan diluncurkan ke masyarakat dari WHO. Postingan video itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.
Dalam video berdurasi 20 detik itu terdapat nama varian covid-19 di sisi kiri dan nama bulan diluncurkan di sisi kanan. Selain itu terdapat juga cuplikan potongan pidato dari Presiden Joko Widodo.
Dalam cuplikan video itu Presiden Jokowi menyampaikan "Tiga hari yang lalu WHO menyampaikan akan muncul lagi varian baru dan ini bisa menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan"
Video itu juga disertai narasi "Bocoran: Jadwal varian diluncurkan/ dipublikasikan"
Setelah ditelusuri, video yang mengklaim ada jadwal varian covid-19 yang akan diluncurkan WHO adalah hoaks.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Video Unjuk Rasa Penerapan Lockdown di Malaysia
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video demonstrasi penerapan lockdown di Malaysia. Klaim tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim video demonstrasi penerapan lockdown di Malaysia menampilkan kerumunan orang di antara bangunan bertingkat dengan pengambilan gambar sudut atas, pada tayangan video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:
"Rakyat Stres
Banyak Peraturan
Rakyat sudah bosan
Rakyat yang kuat guys
01-08-2021"
Selain tulisan, video juga menampilkan seorang yang mengenakan masker hitam sedang berbicara dengan narasi sebagai berikut:
"Muhyiddin perdanan menteri yang gagal, perdana duhaka, kegagalan beliau, kes covid semakin melambung tinggi, meskipun rakyat berkorban begitu lame dalam lockdown tak balik kampung tak raye macam-macam, tapi perdana menteri, kabinet dan kerajaan perikatan nasional gagal. undur-undur letak jawatan sebelum kami halau"
Setelah ditelusuri, video yang diklaim demonstrasi penerapan lockdown di Malaysia ternyata tidak benar. Faktanya, video demonstrasi tersebut terjadi di Seoul, Korea Selatan. Warga memprotes Menteri Kehakiman Cho Guk dan korupsi pemerintah.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement