WHO Sebut Hoaks Jadi Pemicu Meningkatnya Kasus Covid-19

Hoaks juga mempengaruhi sikap masyarakat dunia dalam mengikuti progam vaksinasi Covid-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 07 Sep 2021, 10:20 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu atau hoaks disebut-sebut jadi pemicu lonjakan kasus infeksi virus corona Covid-19 di dunia. Hal ini diutarakan pimpinan teknis WHO untuk Covid, Maria Van Kerkhove.

"Dalam empat minggu terakhir ini, jumlah informasi yang salah yang beredar tampaknya semakin buruk, dan saya pikir itu benar-benar membingungkan masyarakat umum," kata Maria Van Kerkhove dikutip dari cnbc.com, Senin (6/9/2021).

Maria menambahkan, hoaks juga mempengaruhi sikap masyarakat dunia dalam mengikuti progam vaksinasi Covid-19. Padahal, kata dia, vaksinasi penting dilakukan guna mencegah berkembangnya virus corona. 

"Informasi yang salah telah menjadi faktor risiko lain yang benar-benar memungkinkan virus untuk berkembang," tambah dia.

Informasi yang salah dan hoaks memang menjadi masalah serius selama wabah Covid-19 terjadi. Bahkan, di beberapa negara banyak warga yang menolak divaksin.

Contohnya di Amerika Serikat, sebagian masyarakatnya menganggap vaksin Covid-19 merupakan ancaman bagi kesehatan mereka daripada tertular virus itu sendiri.

Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, dr Peter Marks mengatakan, informasi yang salah tentang vaksin adalah salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi.

"Kami telah mendengar klaim palsu bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan infertilitas, mengandung microchip dan menyebabkan Covid-19," kata Marks.

"Dan lebih buruk lagi, kami telah mendengar klaim palsu bahwa ribuan orang telah meninggal karena vaksin. Biar saya perjelas, klaim ini sama sekali tidak benar," tegas Marks.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya