Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung. Informasi tersebut diunggah sebuah akun Facebook pada 16 Oktober 2021.
Klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung berupa siaran berita yang membahas seorang menunjukkan foto bayi memiliki buntut.
Baca Juga
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
Advertisement
"Gambar mengerikan Bayi baru lahir dengan 1 mata dan ekor cacat oleh VaksinSaluran Tv Turki Beyas hadir di sidang media Yang menunjukan gambar bayi yang di lahirkan secara cacatSetelah ibu mereka di suntik dengan 'Vaksin'Covid dari Pfizer dan Moderna
.Erbakan...anak-anak dengan 1 mata dan berekor dilahirkan
Ketua Parti kebajikan Turki ,Fatih Erbakan
Berada di depan kamera di Ankara.Terdapat 3 doktor doktor Psikologi,Klinikal,Pakar Bedah Syaraf,dan Pakar Penyakit Paru Paru Profesor Dr.Serhat FindikYang berada disana turut menyokongkan
Ulama dan pakar dari beberapa Negara sudah menjelaskan kalau Vaksin bisa merubah Genetika Manusia dan berbahaya bagi Kesehatan,Kemandulan,Cacat dan bahkan KematianTolong bantu sebarkan untuk Dakwah kita pada yang lainnya,yang sudah terlanjur di vaksin segera bekam."
Benarkah klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung, video yang dicantumkan dalam klaim sebelumnya pernah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Bayi dalam Foto Ini Hasil Modifikasi Genetik Akibat Ibunya Divaksin saat Hamil" pada 1 November 2021.
Penelusuran dilakukan dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Вакцины не могут влиять на геном человека" yang dimuat situs yuz.uz, pada 11 Oktober 2021.
Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan cuplikan video yang ada pada klaim, foto tersebut diberi label "FAKE".
Artikel situs yuz.uz menyebutkan, materi video yang ditampilkan di saluran TV Turki didistribusikan di jejaring sosial dan utusan Telegram. Mereka melaporkan bahwa sebagai hasil dari vaksinasi terhadap virus corona, orang tua muda melahirkan anak dengan satu mata, ekor, 3-4 anggota badan dan ditutupi rambut.
Laporan anak mutan yang lahir dari ibu yang menerima vaksin yang diproduksi oleh Moderna dan Pfizer / BioNTech adalah milik ketua Partai Kesejahteraan Turki Fatih Erbakan. Dalam pidatonya di televisi, ia menyatakan bahwa vaksin mRNA terhadap COVID-19 mengubah DNA manusia, yang menjadi alasan lahirnya anak-anak mutan. Dia juga menunjukkan foto-foto bayi yang tidak biasa.
Faktanya, tidak ada satu pun foto yang ada hubungannya dengan vaksin dan pandemi COVID-19. Foto pertama yang memperlihatkan anak berekor merupakan hasil kerja editor grafis. Gambar itu dibuat dan diedit oleh fotografer Simon Stone pada 2009.
Foto kedua, menunjukkan bayi yang ditutupi rambut, juga tidak ada hubungannya dengan vaksin. Anak dalam gambar lahir dengan hipertrikosis, atau sindrom manusia serigala. Pada 2019, 16 anak di Spanyol jatuh sakit dengan penyakit ini sekaligus.
Foto ketiga, ditunjukkan oleh Erbakan, menunjukkan kembar siam yang lahir di India pada 2016. Anak laki-laki dan perempuan yang baru lahir memiliki banyak organ yang sama dan hanya sepasang kaki, yang membuat pemisahan mereka menjadi tidak mungkin.
Dengan demikian, foto-foto yang diperlihatkan kepadanya diambil bahkan sebelum dimulainya pandemi COVID-19 dan tidak ada hubungannya dengan penyakit itu sendiri atau dengan vaksin untuk melawannya.
Sumber:
https://yuz.uz/ru/news/vaktsin-ne-mogut-vliyat-na-genom-cheloveka
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan bayi satu mata dan berekor akibat ibunya divaksin Covid-19 saat mengandung tidak benar.
Foto-foto yang diperlihatkan dalam video tersebut diambil sebelum dimulainya pandemi Covid-19 dan tidak ada hubungannya dengan penyakit itu sendiri atau dengan vaksin Covid-19.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement