Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Catut Nama Sejumlah Tokoh Jadi Mentor Demonstrasi 11 April 2022

Beredar pesan berantai hoaks berisi narasi nama sejumlah tokoh menjadi mentor demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 12 Apr 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 07:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Pesan Berantai Berisi Klaim Sejumlah Tokoh Jadi Mentor Demonstrasi 11 April 2022 (sumber: WhatsApp).
Gambar Tangkapan Layar Pesan Berantai Berisi Klaim Sejumlah Tokoh Jadi Mentor Demonstrasi 11 April 2022 (sumber: WhatsApp).

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh disebut-sebut menjadi mentor dalam demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 di Jakarta. Informasi ini beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp sejak 10 April 2022.

Pesan berantai itu berisi rencana unjuk rasa dari sejumlah aliansi mahasiswa di depan Istana Negara, Jakarta. Selain itu, terdapat juga sejumlah tokoh yang diklaim sebagai mentor atau kontributor aksi.

Bahkan, pesan berantai itu diklaim bersumber dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Berikut isinya:

"Info dari TImsus BAIS

Laporan Informasi :

*Skenario setingan Aksi Senin 11 April 2022*Aliansi BEM seluruh Indonesia “TAGIH Istana Negara”

Aksi Nasional Ini dihadiri oleh 47 Kampus antara Lain ; UNJ, UNHAS, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIEDAMA, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG, STIEPER. UNMUL serta 27 BEM PTM Indonesia.

Target kekuatan Massa : 1.500 - 2.000 orang TerPusat di istana negara :

Target Aksi serentak kota besar : Makassar, Solo, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Bogor dan Palembang.

*Jam 13.00 wib*

Titik Kumpul

Alternatif-1 “ Perpustakaan Nasional”

Alternatif-2 “Sarinah”

*Jam 14.00 Wib*

Massa Aksi melakukan Longmarch dari Lokasi titik kumpul menuju Patung Kuda.

*Jam 15.15 wib*

Massa Aksi melaksanakan sholat Azhar Berjamaah dijalan.

*Jam 15.30 wib*

Aksi Sambutan orasi Perwakilan BEM 19 Perguruan Tinggi.

*Jam 16.00 Wib*

Korlap dan Perwakilan Setiap kampus negosiasi Pihak Kepolisian agar diberikan kesempatan Jalan menuju istana.

*Jam 16.30 Wib*

Perwakilan Tiap kampus Tampil Orasi & Puisi sesuai tema aksi

*Jam 17.00 Wib*

Potensi Kerusuhan Akan muncul jika tidak diperbolehkan menuju istana negara.

*Jam 17.30 wib*

Memutuskan tetap Berada dilokasi hingga Berbuka Puasa Bersama. Dilanjutkan sholat magrib berjamaah.

*Jam 18.30 wib*

Pernyataan Sikap atas Perkembangan respon Pihak istana atas Tuntutan aksi 28 Maret 2022.

*Jam 19.30 wib*

Potensi kerusuhan jika ada pemaksaan Membubarkan diri.

Mentor/ Kontributor AKSI :

Bidang isu ekonomi

- Rizal Ramli

- Rusli Abdullah (indef)

- Awalil Rezky

Bidang isu Hukum & advokasi

- Novel Baswedan

- Zainal Arifin (Ketua YLBHi Bidang Advokasi & Jaringan)

- Busryo Mukaddas

- Isharyanto (Dosen Fak Hukum UNS).

- Hamdan Zoelva

Bidang isu Pertambangan & Lingkungan

- Pradarma Rupang (Jatam Kaltim)

- Zenzi Suhadi (Direktur eksekutif Nasional Walhi)

Bidang issue Politik

- Ujang Komaruddin

- Ubedillah Badrun

- Andrianto

- Jumhur Hidayat

- Sahganda Nainggolan

- Ferry Mursidan Baldan

Penanggung jawab

- Kaharuddin HSN

Korlap

1. Yodra Muspierdi (BEM UNAND) bidang issue Kebijakan Nasional.

2. Yudistira (BEM UNRAM) bidang issue korupsi dan Penegakan Hukum

3. Andi Indra Kurniawan (BEM UNMUL) bidang issue Sosial Politik

4. Lutfhi Yusrizal (BEM IT-PLN) Bidang issue Humas & Opini

5. Akhmad Fasya (BEM UNAND) Bidang logistik & Medis

DUKUNGAN MASSA:

STM Sejabodetabek.

Demikian laporan Setting aksi 11 April 2022 , UDK".

Benarkah sejumlah tokoh menjadi mentor dalam demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar sejumlah tokoh disebut-sebut menjadi mentor dalam demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 di Jakarta.

Sejumlah tokoh yang namanya dicatut dalam pesan berantai tersebut memberikan klarifikasi. Misalnya saja, Novel Baswedan.

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menyebut bahwa pesan berantai tersebut tidak benar. Hal ini disampaikan lewat cuitannya di akun Twittter @nazaqistsha pada 10 April 2022.

Gambar Tangkapan Layar Cuitan dari Akun Twitter @nazaqistsha.

"Selamat malam rekan2 semua,

Sehubungan adanya pesan berantai melalui group2 WA yg mengatasnamakan "Timsus BAIS" yg menyampaikan bahwa saya sbg mentor/koord aksi terkait isu hukum dan advokasi, Saya nyatakan bahwa isu itu TIDAK BENAR & MENGADA-ADA," tulis akun Twitter @nazaqistsha.

Selain Novel, Hamdan Zoelva juga membantah bahwa dirinya menjadi mentor demonstrasi 11 April 2022. Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Disebut Jadi Mentor Demo 11 April, Hamdan Zoelva: Informasi Menyesatkan" yang dimuat situs liputan6.com pada 11 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva membantah pesan viral yang beredar melalui aplikasi percakapan, yang menyebut dirinya mentor aksi mahasiswa menolak penundaan Pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode pada 11 April 2022 .

"Jelas info tersebut menyesatkan dan tidak bertanggung jawab." ucap Hamdan melalui akun media sosialnya, yang dikutip, Senin (11/4/2022).

Hamdan mengaku, justru dirinya baru mengetahui akan ada aksi unjuk rasa besar hari ini di DPR dan Istana Kepresidenan.

"Saya justru baru dengar info ada aksi mahasiswa 11 April. Saya tambah kaget, ketika menyebut nama saya sebagai salah satu mentor. ," kata Hamdan Zoelva.

Sementara itu, Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) membantah jika Ketua Umum Syarikat Indonesia (SI) Hamdan Zoelva dituding sebagai salah satu mentor di balik unjuk rasa 11 April 2022 di Jakarta.

"Kami dengan tegas menyakini Kakanda Hamdan Zoelva tidak mungkin menjadi salah satu mentor, bahkan dalang aksi pada hari ini," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) SEMMI M Saputra Adhi Lesmana dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikannya, karena beredar pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan nama Hamdan Zoelva sebagai salah satu mentor dan dalang unjuk rasa 11 April.

"Itu adalah tindakan provokatif, tercela, dan turut mencemarkan nama baik Syarikat Islam ataupun SEMMI," kata dia.

Menurut dia, sebagai salah satu tokoh gerakan dan khatam ilmu hukum, Hamdan tidak mungkin menggunakan pendekatan-pendekatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan yang diyakininya.

Hamdan Zoelva, kata dia, memang mendukung penuh kebebasan berekspresi masyarakat sebagai salah satu bentuk berdemokrasi. Namun, beliau dipastikan tidak mungkin mau melakukan sesuatu yang bertolak belakangan dengan keilmuan dan nilai-nilai yang diyakini.

Dia menambahkan saat ini Hamdan fokus membesarkan Syarikat Islam sejak terpilih sebagai Ketua Umum. Di dalam organisasi keagamaan tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu intens memperjuangkan umat di bidang ekonomi.

"SEMMI sebagai organisasi sayap bahkan juga ditugaskan untuk membesarkan organisasi dengan konsern mengawal isu-isu ekonomi keumatan," kata pemuda asal Bandung itu.

Nama lain yang turut dicatut dalam pesan berantai itu adalah Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah.

Rusli membantah bahwa dirinya menjadi mentor unjuk rasa menolak jabatan 3 periode presiden pada 11 April 2022. Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Namanya Disebut Sebagai Mentor Demo 11 April, Rusli Indef: Tidak Benar" yang dimuat situs jpnn.com pada 11 April 2022.

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah pesan berisi skenario demo 11 April 2022 beredar di sejumlah grup WhatsApp sejak Minggu (10/4). Dalam pesan yang beredar disebutkan aksi hari ini akan dilakukan oleh Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) dengan tajuk "Tagih Istana Negara".

"Aksi nasional ini dihadiri oleh 47 kampus antara lain UNJ, UNHAS, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIEDAMA, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, UNAND, UNRAM, PPNP, UNDIP, UNS, UNY, UNSOED, SSG, STIEPER. UNMUL serta 27 BEM PTM Indonesia," bunyi pesan yang beredar itu.

Bunyi pesan itu disebutkan ada beberapa nama tokoh nasional yang diklaim sebagai mentor atau kontributor aksi. Salah satu nama yang disebut, yakni Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah.

Saat dikonfirmasi mengenai beredarnya broadcast WhatsApp tersebut, dengan tegas membantah dirinya menjadi mentor aksi mahasiswa yang rencananya digelar Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEMSI).

Menurut Rusli, kebebasan mahasiswa dan rakyat dalam mengeluarkan aspirasi ialah hak yang dijamin undang-undang, bahkan konstitusi. Namun, Rusli membantah dirinya tidak termasuk mentor atau kontributor dalam aksi tersebut di bidang isu ekonomi.

"Saya tegaskan, info tersebut tidak benar," ungkap Rusli kepada JPNN.com, Senin (11/4).

Masih dikutip jpnn.com, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin membantah dirinya menjadi mentor isu politik aksi tersebut.

"Saya menegaskan bahwa saya tidak terkait, tidak ada komunikasi, dan tidak pernah ada interaksi dengan rencana aksi tersebut. Saya pastikan nama saya dicatut," kata Ujang Komarudin kepada JPNN.com, Minggu (10/4).

Dia menegaskan dalam situasi politik saat ini, dirinya tidak pernah berpihak pada siapa pun.

"Sikap saya yang kritis dalam menyikapi persoalan-persoalan bangsa, karena menjadi tanggung jawab intelektual sebagai akademisi," pungkas Ujang.

Selain itu, ada juga nama dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Isharyanto yang dicatut sebagai mentor aksi 11 April 2022 dalam pesan berantai tersebut.

Isharyanto pun menyebut bahwa informasi tersebut menyesatkan dan tidak benar. Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Heboh Nama Dosen UNS Jadi Mentor Demo 11 April, Ini Faktanya" yang dimuat situs detik.com pada 11 April 2022.

Solo - Nama seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Isharyanto, viral disebut sebagai mentor aksi demonstrasi 11 April di Jakarta. Pihak kampus mengklarifikasi hal tersebut.Kabar tersebut awalnya tersebar di grup aplikasi WhatsApp. Dalam pesan yang mengatasnamakan Timsus BAIS itu, tertulis rencana aksi yang diikuti 1.500 hingga 2.000 peserta mahasiswa dari berbagai daerah.

Kemudian tertulis beberapa nama yang tertulis sebagai mentor. Antara lain Rizal Ramli, Novel Baswedan, Busyro Muqoddas, hingga Hamdan Zoelva.

Pada isu hukum dan advokasi, muncul nama Isharyanto. Isharyanto pun menegaskan info tersebut adalah hoaks.

"Info tersebut tidak benar dan menyesatkan. Saya justru baru dengar belakangan info ada aksi mahasiswa 11 April. Saya tambah kaget, ketika menyebut nama saya sebagai salah satu mentor. Jelas info tersebut menyesatkan dan tidak bertanggung jawab," kata Isharyanto saat dihubungi wartawan, Senin (11/4/2022).

Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengaku sudah mengklarifikasi kabar tersebut kepada Isharyanto. Menurutnya, Isharyanto juga menepis kabar itu.

"Kemarin malam sudah saya klarifikasi, kata beliau kabar itu tidak benar, beliau juga tidak berangkat ke Jakarta. Beliau sudah lama tidak berhubungan dengan kegiatan mahasiswa," ujar Jamal saat dijumpai di UNS.

Terkait mahasiswa UNS yang ikut aksi 11 April di Jakarta, Jamal mengaku sudah mendapatkan laporan. Dia tidak mempermasalahkan keikutsertaan mereka.

"Betul kemarin ada laporan sekitar 30 orang yang berangkat. Mereka anak-anak kami, tapi kami tidak dalam posisi melarang ataupun menganjurkan. Ini bagian dari penyampaian pendapat saja, tidak masalah," pungkasnya.

Di sisi lain, demonstrasi menolak jabatan presiden 3 periode itu rencananya bakal digelar di depan Istana Kepresidenan, Jakarta. Belakangan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM SI) mengubah lokasi unjuk rasa ke depan gedung DPR/MRP, Senayan, Jakarta.

Informasi ini dikutip dari artikel berjudul "Ini Alasan BEM SI Geser Lokasi Demo dari Istana ke DPR" yang dimuat situs kompas.com pada 11 April 2022.

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengubah titik demonstrasi mereka pada Senin (11/4/2022) hari ini ke gedung DPR. Mulanya, lokasi demonstrasi mereka terletak di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ihwal bergesernya lokasi demonstrasi, Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal beralasan, para mahasiswa kini ingin menuntut anggota DPR untuk taat terhadap konstitusi. Beberapa bentuk ketaatan terhadap konstitusi yang akan mereka tuntut ialah agar anggota dewan tak mengamendemen UUD 1945 untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau menunda pelaksanaan pemilu.

"Karena kami ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kami akan mengawal dari UUD dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," kata Lutfhi, dikutip dari Tribunjakarta.com, Senin (11/4/2022).

Sebelumnya, aliansi mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI menyatakan batal menggelar aksi di kawasan Patung Kuda menuju Istana, pada Senin. Perubahan lokasi aksi itu juga turut disebarluaskan oleh BEM SI melalui laman instagram resminya. Dalam seruan tersebut, BEM SI mengajak mahasiswa untuk menggeruduk rumah rakyat yakni gedung DPR.

"Geruduk rumah rakyat. Aliansi BEM SI kembali akan menggelar aksi massa yang akan dilaksanakan pada Senin (11/4/2022) pukul 10.00 WIB . Lokasi DPR RI," tulis laman instagram BEM SI.

Sebagai informasi, mulanya BEM SI akan menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, menuju Istana Kepresidenan, pada Senin.

Adapun dalam aksi tersebut terdapat sederet poin tuntutan yang akan disampaikan sekelompok mahasiswa dalam aksi lanjutan. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

Tuntutan kedua, mahasiswa mendesak wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan di berbagai daerah dari 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022.

Ketiga, mahasiswa menuntut agar wakil rakyat tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan presiden tiga periode.

Tuntutan keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang hingga saat ini belum terjawab.

 

Referensi:

https://m.jpnn.com/news/info-rahasia-tentang-demo-11-april-bocor-ada-potensi-rusuh

https://m.jpnn.com/news/namanya-disebut-sebagai-mentor-demo-11-april-rusli-indef-tidak-benar

https://www.detik.com/jateng/berita/d-6027309/heboh-nama-dosen-uns-jadi-mentor-demo-11-april-ini-faktanya

https://twitter.com/nazaqistsha/status/1513182516869758977?cxt=HHwWgoDU5eve8_8pAAAA

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/11/08004641/ini-alasan-bem-si-geser-lokasi-demo-dari-istana-ke-dpr

 

Kesimpulan

Pesan berantai berisi narasi nama sejumlah tokoh menjadi mentor dalam demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 di Jakarta ternyata tidak benar alias hoaks. Sejumlah tokoh yang dicatut dalam pesan berantai itu memberikan klarifikasi dan membantah menjadi mentor unjuk rasa tersebut.

Sementara, lokasi demonstrasi bukan di depan Istana Kepresidenan, sebagaimana yang tertulis dalam pesan berantai tersebut. BEM SI yang menggelar unjuk rasa pada 11 April 2022 di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya