Kampus dan Sekolah Ikut Gerakkan Program Literasi Digital dan Cek Fakta demi Tangkal Hoaks

Selain tingkat universitas, sekolah pun tidak luput dari persebaran hoaks.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2022, 20:13 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2022, 20:00 WIB
ilustrasi virtual class
ilustrasi Pelatihan (Liputan6.com/Niman)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks beredar baik di media sosial, maupun di lingkungan kampus dan sekolah. Dalam pencegahannya, beberapa universitas telah mengadakan pelatihan literasi digital dan cek fakta.

"Tahun kemarin, di prodi (program studi) Sastra Inggris di FBS UNNES sudah melakukan program fact-checking," ujar Fatma Hetami S.S., M.Hum, Koordinator Program Studi Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES), dalam "Pelatihan Cek Fakta dan Cara Bijak Menggunakan Chatbot", yang digelar Liputan6.com, Jumat (17/06/2022).

Lebih lanjut, Fatma menyampaikan, upaya pelatihan tersebut dinilai krusial guna mencegah hoaks semakin tersebar di lingkungan kampus.

Selain tingkat universitas, sekolah pun tidak luput dari persebaran hoaks. Dalam pencegahannya, SMA Al-Fath Cirendeu mengadakan program literasi dan broadcasting.

"Kalau di Al-Fath sendiri kita punya program literasi dan juga pelajaran broadcasting. Kita memang mengajarkan anak-anak untuk cek data dan fakta agar tidak termakan hoaks," ujar Wishnu Sasongko M.Pd, Kepala Sekolah SMA Al-Fath Cirendeu.

Wisnu menjelaskan, pelajaran broadcasting yang ada, mengajarkan anak-anak untuk mampu mencari data dan fakta dari sumber yang kredibel.

Pelatihan Cek Fakta
Fatma Hetami S.S., M.Hum, Koordinator Program Studi Sastra Inggris UNNES (tengah) dan Wishnu Sasongko, M.Pd, Kepala SMA Al-Fath Cirendeu, dalam acara "Pelatihan Cek Fakta dan Cara Bijak Menggunakan Chatbot" yang digelar Liputan6.com, Jumat (17/6). (istimewa)

Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Raden Trimutia Hatta, turut berpendapat edukasi cek fakta dan literasi digital perlu diterapkan bahkan sejak jenjang sekolah menengah pertama (SMP)

"Kami dengan senang hati akan datang ke kampus-kampus. Bahkam bukan hanya tingkat kampus dan SMA saja, malah kita lebih ingin melakukan pelatihan cek fakta dari tingkat SMP," ujar Muti.

Menurutnya, hal ini harus sedini mungkin dilatih agar para siswa dapat melakukan pengecekan fakta mandiri dan menumbuhkan kemampuan membedakan informasi-informasi yang beredar.

Selain diikuti UNNES dan SMA Al-Fath Cirendeu, "Pelatihan Cek Fakta dan Cara Bijak Menggunakan Chatbot" juga dihadiri mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bina Sarana Informatika, Fisipkom Universitas Djuanda Bogor, dan siswa SMAN 1 Tarumajaya Bekasi.

Viona Pricilla

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya