Bawaslu Kabupaten Bantul Ajak Warga Perangi Hoaks hingga Ujaran Kebencian Saat Pemilu 2024

Pengawasan partisipatif perlu disosialisasikan karena pemilu merupakan hajat atau pesta demokrasi milik rakyat.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Sep 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Pemilu 2019
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengajak, masyarakat dan pemilih pemula ikut serta melakukan pengawasan partisipatif, serta memerangi informasi palsu (hoaks), SARA, dan ujaran kebencian dalam Pemilu 2024 mendatang.

Anggota Bawaslu Kabupaten Bantul, Supardi mengatakan, urgensi pengawasan partisipatif perlu disosialisasikan karena pemilu merupakan hajat atau pesta demokrasi milik rakyat. Sementara ada keterbatasan jumlah anggota pengawas pemilu dibanding persoalan pemilu yang terus berkembang.

"Ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap pengawas pemilu dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak dalam pengawasan pemilu sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing," kata Supardi dilansir dari Antara, Rabu (21/9/2022).

Supardi menambahkan, gerakan yang dicanangkan Bawaslu RI melalui Gerakan "Sejuta Relawan Pemilu" merupakan sebuah upaya untuk melibatkan dan mendorong partisipasi masyarakat melakukan pengawasan pada penyelenggaraan pemilu atau pilkada.

"Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu dapat berwujud pencegahan, pemantauan, pengawasan, pemberian informasi, pelaporan, dan saksi," ucap Supardi.

Karena itu, kata Supardi, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi pengawasan partisipatif guna mendorong partisipasi masyarakat ikut melakukan pengawasan pada pelaksanaan Pemilu 2024.

"Saat ini kami sedang gencar sosialisasi pengawasan partisipatif kepada masyarakat maupun pemilih pemula," tambah dia.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan dapat terlaksana pemilu yang berintegritas dari aspek proses maupun hasil, dan minim komplain dari masyarakat terkait pelaksanaan pengawasan dan tahapan pemilu.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya