Indonesia Menuju Endemi, Vaksinasi Booster Tetap Dibutuhkan

Jumlah cakupan vaksinasi di Indonesia masih belum mencapai target yang ditentukan WHO.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2022, 20:30 WIB
FOTO: Antusiasme Warga Jalani Vaksinasi Booster COVID-19
Warga menjalani vaksinasi booster COVID-19 di Balai RW 04, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022). Pemerintah mulai memberlakukan kebijakan wajib vaksinasi ketiga atau booster COVID-19 sebagai syarat perjalanan dan masuk ke ruang publik mulai 17 Juli 2022. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - World Health Organitation (WHO) menyatakan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Hal ini dinilai dari mobilitas warga yang sudah kembali normal. Namun, para ahli belum memutuskan strategi vaksinasi Covid-19 seperti apa yang akan diberikan setelah resmi endemi.

Dr. Dirga S. Rambe sebagai vaksinolog menilai dari kondisi Indonesia yang cenderung tenang, vaksinasi masih diperlukan golongan rentan seperti pekerja kesehatan dan juga lansia, sehingga ia menyatakan booster secara berkala juga seharusnya dilakukan.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber di program Virtual Class Cek Fakta, yang digelar secara daring oleh Liputan6.com dengan tajuk “Penanganan Covid 19 Dianggap Berhasil, Bisakah Diimplementasi untuk Penanganan Penyakit Lain,” Jumat (30/9).

“Saya melihatnya dengan kondisi sekarang yang dikatakanlah relatif tenang, stabil, nah ke depan kemungkinan besar orang yang berisiko tinggi covid, tenaga kesehatan, lansia dan orang dengan komorbit kemungkinan besarnya akan booster secara regular, entah setahun sekali atau enam bulan sekali,” ujarnya.

Ia juga menambahkan situasi vaksinasi di Indonesia masih paradoks. Dikarenakan jumlah cakupan vaksinasi di Indonesia masih belum mencapai target yang ditentukan WHO. Vaksinasi di Indonesia masih berada di angka 68 Persen. Dan cakupan dunia masih betada di kurang lebih 62 Persen.

Menurutnya masih banyak kendala vaksinasi di dunia seperti animo atau keinginan masyarakat terhadap vaksinasi dan vaksinasi booster sudah menurun hingga kendala ketersediaan vaksinasi masih sangat terbatas.

 

 

Masyarakat Sudah Lelah

ilustrasi virtual class
ilustrasi virtual class

Menurut pengelihaatannya, fenomena dunia ini terjadi dikarenakan masyarakat sudah terlalu lelah dengan pandemi yang sudah terlalu lama.

“Ini kewajiban, Pemerintah, dokter dan juga media untuk mengingatkan bahwa memang antibodi ini akan menurun seiring waktu. Jadi kita perlu perkuat lagi dengan booster, terutama untuk orang beresiko tinggi.” Ujarnya.

Menurutnya denga adanya pandemi, pihak yang berwenang sudah meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia, sehingga menjelang endemic, sistem kesehatan di Indonesia sudah jauh lebih membaik.

dr.Dirga juga menghimbau walaupun sistem kesehatan di Indonesia sudah membaik, tetapi masyarakat harus tetap menjalankan kebiasaan hidup sehat walaupun sudah resmi endemi.

Hinggis Leonanda/Universitas Multimedia Nusantara

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya