Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga bahan pokok jelang tahun baru agar negara tak bangkrut. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Desember 2022.
Dalam postingannya terdapat potongan gambar artikel berjudul "Luhut Menjelang tahun baru harga bahan pokok naik kalau tak dinaikan bangkrut negara".
Akun itu menambahkan narasi "Tanda tanda negara mau bangkrut..."
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga bahan pokok jelang tahun baru agar negara tak bangkrut?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka laman Democrazy.id seperti yang terdapat dalam postingan. Di sana Cek Fakta Liputan6.com memasukkan kata kunci "Luhut" dalam kolom pencarian.
Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah pada 4 Desember 2022.
Namun dalam artikel itu berjudul "Luhut Dorong Pengembangan Pendidikan 'Bahasa Mandarin' di Kawasan Industri Kaltara"
Berikut isi artikelnya:
"DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong program vokasi terus berkembang di Indonesia, salah satunya pendidikan Bahasa Mandarin di Kawasan Industri Terpadu Kalimantan Utara (Kaltara).
Dukungan itu tercipta dengan dibukanya program vokasi pendidikan bahasa mandarin oleh Pemkab Bulungan, PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan Universitas Kaltara melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
Luhut menyambut baik dan mengapresiasi MoU antara Pemkab Bulungan bersama PT KIPI dan Universitas Kaltara tersebut.
"Kerja sama itu adalah langkah awal bagi Universitas Kaltara dalam mengembangkan perannya menyiapkan pendidikan yang berkesesuaian dengan kebutuhan kawasan industri, agar nantinya program vokasi itu dapat terus dikembangkan," kata Luhut melalui keterangan resmi, Minggu (4/12).
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta kepada PT KIPI agar programnya diperluas.
Sehingga nantinya tidak hanya untuk warga Kaltara saja tapi juga bisa dari luar.
"Jadi kami minta untuk PT KIPI program CSR-nya tidak di sektor pendidikan saja," ujar Luhut.
Sementara itu, Direktur Utama PT KIPI, Justarina Naiborhu mengungkapkan kerja sama itu sangat diperlukan untuk peningkatan SDM di Bulungan.
Nantinya, peserta yang lulus dari program pendidikan tersebut disiapkan untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri KIPI.
"Kami sangat senang akhirnya dapat ditindaklanjuti terkait vokasi program Bahasa Mandarin. Sebagai investor ini adalah komitmen kami mengembangkan ekonomi, kemajuan ekonomi dan peningkatan kompetensi di bidang pendidikan," terang Justarina.
Bupati Bulungan Syarwani menambahkan kerja sama tersebut adalah bentuk dari kolaborasi pemerintah dan sektor swasta.
Menurutnya, program vokasi Bahasa Mandarin berarti masyarakat Bulungan memiliki peluang besar dalam menyambut kehadiran kawasan industri.
"Kami berharap ke depan akan ada program-program lainnya dalam peningkatan kapasitas SDM di Bulungan agar masyarakat Bulungan memiliki partisipasi terhadap kehadiran kawasan industri," tutur Syarwani."
Sumber:
https://www.democrazy.id/2022/12/luhut-dorong-pengembangan-vokasi-bahasa-mandarin-di-kawasan-industri-kaltara.html
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan harga bahan pokok jelang tahun baru agar negara tak bangkrut adalah tidak benar. Faktanya postingan tersebut hasil suntingan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement