Ragam Hoaks Seputar Bill Gates, dari Penyebar Cacar Monyet hingga Paksa Vaksin

Bill Gates menjadi tokoh terkemuka di dunia yang kerap menjadi sasaran hoaks. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 31 Jan 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 17:00 WIB
Bill Gates
Bill Gates kerap jadi sasaran hoaks. (Kevork Djansezian/Getty Images for Masters Grand Slam Indoor/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bill Gates menjadi tokoh terkemuka di dunia yang kerap menjadi sasaran hoaks. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial.

Lalu apa saja hoaks seputar Bill Gates? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Bill Gates Bicara Soal Juri Kematian dalam KTT G20 di Bali

Beredar di media sosial postingan yang menyebut Bill Gates berbicara soal 'juri kematian ' pada pemimpin dunia dalam forum G-20 di Bali. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 November 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel berjudul "Bill Gates Menyampaikan Pada Pemimpin Dunia G20 Bahwa Juri Kematian Segera Dibutuhkan"

Artikel itu dilengkapi narasi

"Raja kesehatan dunia yang tak terpilih Bill Gates menggunakan penampilannya di KTT G20 di Bali, Indonesia untuk mengangkat diskusi tentang 'panel kematian'.

Menurut Gates, panel kematian akan diperlukan dalam waktu dekat untuk mengakhiri hidup orang sakit dan tidak sehat karena "biaya medis yang sangat tinggi."

Akun itu juga menambahkan narasi "Bill Gates, bukan ahli kesehatan memberikan sarannya lagi."

Lalu benarkah postingan yang menyebut Bill Gates berbicara soal 'juri kematian ' pada pemimpin dunia dalam forum G-20 di Bali? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Bill Gates Bakal Memasukkan Vaksin Covid-19 dalam Makanan untuk Paksa Orang yang Tidak Mau Divaksinasi

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates akan memasukkan vaksin covid-19 m-RNA melalui makanan untuk memaksa orang yang tidak mau divaksinasi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 20 Januari 2023.

Berikut isi postingannya:

"Bill Gates berjanji untuk memompa mRNA ke dalam persediaan makanan untuk "memaksa" yang tidak divaksinasi.

Saat elit globalis terus merasa semakin sulit membuat umat manusia tunduk pada vaksin Covid dan penguat yang tak ada habisnya, mereka harus menemukan cara baru yang licik untuk memaksakan vaksin mereka pada kita.

Alih-alih mengakui bahwa umat manusia telah menyadari kebenaran tentang vaksin Covid-19 eksperimental yang menghancurkan, Bill Gates, yang bukan seorang dokter, berlipat ganda dan mengambil tanggung jawab untuk memvaksinasi dunia secara diam-diam.

Lawan sensor."

Lalu benarkah postingan mengklaim Bill Gates akan memasukkan vaksin covid-19 m-RNA melalui makanan untuk memaksa orang yang tidak mau divaksinasi? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Bill Gates di Balik Merebaknya Penyakit Cacar Monyet

Kasus penyebaran cacar monyet (monkeypox) dilaporkan terus mengalami peningkatan di sejumlah negara. Berdarsarkan laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada 5 Juni 2022 ada 780 kasus terkonfirmasi cacar monyet di 27 negara non-endemik.

WHO memprediksi bahwa mungkin saja kasus cacar monyet jumlahnya lebih dari itu mengingat keterbatasan informasi epidemiologis dan laboratorium yang terbatas di beberapa negara.

Di tengah merebaknya kasus cacar monyet, terdapat informasi yang menyebut bahwa pendiri Microsoft Bill Gates di balik merebaknya penyakit tersebut.

Informasi itu disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Mei 2022. Akun Facebook tersebut menyebut bahwa Bill Gates adalah penyebab dari merebaknya cacar monyet.

"Bill Gates is behind the Monkey Pox Outbreak

#BillGates

#monkeypox," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2 kali dibagikan dan mendapat beberapa respons dari warganet.

Benarkah Bill Gates di balik merebaknya kasus cacar monyet di sejumlah negara? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya