Liputan6.com, Jakarta - Tiga pelajar di Makassar, Sulawesi Selatan meninggal dunia usai menggelar pesta minuman keras atau miras di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar pada Rabu 22 Februari 2023.
Awal mula kasus ini terungkap setelah viral video berisi dua orang pelajar menangis usai dianiaya dan dipaksa untuk menenggak miras oplosan oleh seseorang.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagoal membenarkan ihwal viralnya video tersebut. Polisi pun langsung melakukan penyelidikan.
Peristiwa tersebut sontak membuat warga heboh, pasalnya miras yang mereka tenggak dioplos dengan satu jeriken alkohoh 96 persen dan minuman bersoda.
Tiga pelajar yang tewas usai menenggak miras oplosan tersebut adalah AA (15), MRP (17) dan RF (16). AA dan MRP meninggal pada Kamis 23 Februari 2023, sementara RF meninggal dunia pada Jumat 24 Februari 2023.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya jeriken dengan tulisan kadar alkohol 96 persen, satu botol minuman bersoda, dan satu botol minuman keras.
Setelah diselidiki, polisi menangkap AF yang merupakan orang dalam video viral yang dikabarkan aniaya korban dan mengajak teman-temannya untuk menenggak miras oplosan yang dicampur alkohol 96 persen dan minuman bersoda.
AF ini sebagai sosok yang menyediakan dan membawa jeriken alkhol 96 persen, minuman bersoda dan satu botol minuman keras.
"Pelaku yang ada dalam video itu, sudah kami amankan inisial AF. Sementara yang lain dalam pemeriksaan mengingat kejadian ini pada Selasa, 21 Februari 2023," ujar Ridwan dikutip dari Kanal Regional Liputan6.com, Kamis (2/3/2023).
Berikut fakta-fakta pesta miras oplosan yang tewaskan tiga pelajar di Makassar.
Pelaku Pesta Miras Oplosan di Bawah Umur
AF telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pesta miras oplosan yang menewaskan tiga pelajar di Makassar. Menurut polisi, AF sebagai sosok yang menyediakan dan membawa jeriken alkhol 96 persen, minuman bersoda dan satu botol minuman keras.
"Pelaku yang ada dalam video itu, sudah kami amankan, inisial AF. Dia anak dibawah umur," kata Ridwan kepada wartawan di Makassar, Rabu (1/3/2023).
AF sendiri sempat dirawat di rumah sakit karena ikut menenggak miras oplosan tersebut. Namun kondisinya kini telah sembuh.
"AF dibawa orang tuanya ke sini. Jadi, tidak benar itu DPO," ungkapnya.
Advertisement
Tak Ada Pemaksaan
Ridwan memastikan, tidak ada unsur pemaksaan untuk konsumsi miras oplosan yang dilakukan pelaku terhadap teman-temannya. Hal ini lantaran sebelumnya, AF bersama teman-temannya sudah tiga kali minum.
"Dalam perkara ini, kami menyimpulkan bahwa mereka bersama-sama pesta miras. Tidak ada paksaan minum atau cekoki. Mereka bersama, karena tiga kali, sebelumnya mereka sudah biasa minum. Bahkan sudah minum minuman lain, anggur merah," ungkap Ridwan dia.
Sedangkan aksi pemukulan dan mengeluarkan senjata tajam, menurut Ridwan, hal itu karena pengaruh alkohol. AF ketika itu mengeluarkan senjata tajam dan melakukan pemukulan.
"Pemukulan itu, karena mereka mabuk. Kebetulan ada temannya sudah tertidur, diperintahkan sama dia. AF sudah pindahkan, tapi keluarkan badik. Sehingga dia melakukan pemukulan," ujar dia.
Ridwan juga menyebutkan kalau viral mengenai ada anak oknum yang diduga melakukan aniaya itu hoaks.
"Tentang ada anak oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan itu hoax. Orangtua AF ini pekerja wiraswasta merangkap ketua RT," ujar dia.
Kronologi Pesta Miras Tewaskan Tiga Pelajar di Makassar
Adapun pesta miras oplosan yang menyebabkan tiga pelajar meninggal dunia ini berawal dugaan penghuni kos-kosan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan konsumsi miras oplosan.
Sebelumnya,Kapolsek Biringkanaya, AKP Andi Alimuddin menuturkan, ada enam pelajar dan mahasiwa yang menjadi korban usai melakukan pesta miras oplosan.
"Mereka rata-rata pelajar, tetapi ada yang lagi kuliah," ujar Andi.
Berdasarkan keterangan tertulis, pemilik kos-kosan yakni LS dan AS membangunkan korban di dalam kamar kos pada Rabu, 22 Februari 2023 sekitar pukul 09.00 WITA.
Sesuai keterangan dua saksi itu, kondisi remaja tersebut biasa saja. Kemudian korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan karena mengalami mual, lemas dan tidak ada nafsu makan.
Advertisement