Liputan6.com, Jakarta - Aksi penipuan perbankan dilakukan dengan beragam modus, salah satunya berupa penawaran Cashback pada transaksi kartu kredit yang meminta kode rahasia.
Modus penipuan ini harus diwaspadai agar kita tidak dirugikan, kenali aksi kejahatan tersebut agar tidak menjadi korban.
Baca Juga
Bank Mandiri melalui aplikasi resminya Livin' by Mandiri mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai modus penipuan lewat penawaran Cashback pada transaksi kartu kredit yang meminta kode rahasia.
Advertisement
"Sahabat, selalu waspada dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan Bank Mandiri dan menawarkan cashback pada transaksi kartu kredit namun meminta data data rahasia ya!," imbau Bank Mandiri.
Dalam aplikasi tersebut pun memberi contoh aksi penipuan lewat penawaran Cashback pada transaksi kartu kredit, sebagai berikut.
"😈: Halo benar dengan Ibu Livia saya berbicara?
👩: Ya, dengan saya sendiri.
😈: Kami dari Bank Mandiri ingin menawarkan Cashback pada transaksi kartu kredit Ibu, jika tertarik silakan kirimkan data kartu ibu kepada kami ya.
Di atas adalah contoh penipuan yang perlu dihindari ☝"
Bank Mandiri pun mengingatkan masyarakat untuk menjaga data harasia, seperti nomor kartu, masa berlaku kartu, CVV/CVC (tiga angka dibelakang kartu), PIN, OTP (kode verifikasi transaksi yang dikirim ke handphone).
Hoaks Seputar Perbankan Jadi Modus Penipuan, Simak Daftarnya
Situs PPATK Meminta Data Perbankan
Beredar informasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK meminta data perbankan, kabar tersebut disebar melalui aplikasi percakapan nomor telepon seluler pribadi.
Permintaan data perbankan dikemas dalam halaman situs yang tautannya dicantumkan pada pesan tersebut. Di halaman situs ini juga terdapat logo dan tulisan "Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan".
Dalam halaman situs tersebut terdapat sejumlah menu, seperti profil lembaga, rencana strategis dan beragam informasi lainnya.
Benarkah situs PPATK meminta data perbankan? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini...
Advertisement
Stiker Call Mandiri di ATM Dapat Kuras Saldo Rekening
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim stiker Call Mandiri di ATM dapat menguras saldo rekening. Kabar tersebut tersebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut klaim stiker Call Mandiri di ATM dapat menguras saldo rekening:
🏧 INFO dari Bank Indonesia:
Apabila anda punya rekening BANK MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI, BANK BCA, dan ingin ambil uang di ATM, sedangkan di ATM ada stiker Call Mandiri dgn No, Telp *02133131777*, jangan masukkan kartu ATM anda.
Cabut stiker itu, karena stiker itu dapat merekam PIN anda juga berisi program untuk menguras saldo rekening dlm mesin ATM.
Mohon disebarkan ke teman² & family, Itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya dan Medan.
Sudah banyak korban...
semoga bermanfaat...!
Ini info dari pejabat BI Jakarta.
Info ini valid karena hari ini terjadi kegaduhan di RSCM Jakarta, banyak pegawai dan dokter RSCM rekening mandiri ditarik dalam jumlah besar padahal mereka tdk bertransaksi.
Akhirnya Bank Mandiri mengganti mesin ATM tsb... berita ini ada di Liputan 6 SCTV (mohon di perhatikan). infokan ke teman, saudara, dll..``
🙏 * PEDULI sesama * 🙏
Benarkah klaim stiker Call Mandiri di ATM dapat menguras saldo rekening? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berukut ini...
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement