Liputan6.com, Jakarta - Kabar bohong atau hoaks menjelang pemilu menjadi suatu hal yang harus diwaspadai setiap lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa dan generasi muda lainnya. Peredaran hoaks atau informasi tidak benar memiliki dampak besar dan dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly dalam agenda Kuliah Tamu Program Bela Negara di Universitas Brawijaya pada hari Kamis (14/9/2023), meminta mahasiswa mewaspadai beredarnya informasi hoaks menjelang Pemilu 2024.
Baca Juga
Ia juga meminta mahasiswa sebagai kaum intelektual, bisa menggunakan logika setiap kali menerima informasi dan melakukan cek fakta jika mendapatkan informasi yang dicurigai kebenarannya.
Advertisement
Hoaks dibuat dan disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, mahasiswa tidak boleh dengan mudah memercayai seluruh informasi yang didapatkan, apalagi menyangkut persatuan bangsa.
“Sebagai mahasiswa, kalian harus menggunakan logika, cek faktanya, jangan mudah sebarkan hoaks. Jangan juga mudah percaya, apalagi yang memecah belah bangsa, politik identitas. Itu tidak baik untuk bangsa,” katanya melansir dari Antara.
Yasonna mengatakan kepada para mahasiswa bahwa menyampaikan kritik kepada pemerintah diperbolehkan, tetapi dibarengi dengan menyajikan fakta untuk perbaikan ke depannya. “Melakukan kritik kepada pemerintah boleh, tetapi yang konstruktif. Tidak boleh dengan membuat hoaks karena itu destruktif, apalagi menjelang pemilu seperti saat ini,” ujarnya.
Jaga Persatuan
Sebagai bangsa dengan keberagaman, Indonesia perlu dijaga persatuannya. Salah satunya dengan tidak menyampaikan informasi hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Kita bangsa yang sangat beragam, harus bergandengan tangan. Kritik bisa disampaikan dengan fakta secara proporsional dan berupaya melakukan hal baik yang menyatukan, bukan menyampaikan hal-hal yang menimbulkan perpecahan,” Menteri Yasonna menegaskan.
Selanjutnya, ia mengatakan Mahasiswa Universitas Brawijaya adalah generasi muda terpilih yang telah bersaing ketat untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu, mereka harus mampu menyampaikan informasi secara benar.
“Kalian harus melakukan yang terbaik untuk menjadi pemimpin di masa depan. Tularkan kebaikan, bukan menyampaikan hoaks. Kalau ada kritik, tentu tidak masalah supaya jadi perbaikan,” ujar Menteri Yasonna.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.