Liputan6.com, Jakarta - Para pakar literasi digital telah meminta para stakeholder dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan literasi digital ke dalam kurikulum sekolah sebagai bentuk investasi masa depan generasi muda.
Hal ini menjadi sorotan dalam Edtech Mondays yang digelar oleh Co-Creation Hub (CCHUB) dan Mastercard Foundation's Centre for Innovative Teaching and Learning in ICT, pada September 2023 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Acara yang bertema 'Mempercepat Literasi Digital untuk Manfaat Sistem Pendidikan di Nigeria' ini mendiskusikan tentang manfaat signifikan yang akan diperoleh masyarakat Nigeria, apabila memprioritaskan literasi digital dalam sistem pendidikannya.
Menurut laporan Bank Dunia pada 2021, lebih dari setengah populasi masyarakat Nigeria membutuhkan keterampilan digital karena mereka belum dapat menggunakan layanan data secara sempurna.
Melihat mirisnya kondisi ini, para stakeholder menekankan literasi digital sebagai hal yang harus diprioritaskan di Nigeria. Literasi digital adalah kunci untuk menciptakan lapangan kerja masa depan, meningkatkan mutu pendidikan, dan mendorong kemakmuran sektor sosial-ekonomi.
Dilansir dari thisdaylive.com, seorang guru di State High School bernama Azeez Ojoro berpendapat bahwa literasi digital berperan krusial bagi kemajuan suatu negara. Ojoro juga menekankan bahwa keterampilan digital adalah hal penting dan harus dimiliki oleh setiap orang untuk mampu berinteraksi secara efektif dalam dunia digital.
Ademuyegun Olowojoba, pendiri Nerdz Factory, juga ikut berpendapat tentang betapa pentingnya pemberdayakan masyarakat Afrika dengan keterampilan digital.
Olowojoba mengatakan bahwa literasi digital secara signifikan meningkatkan hasil pembelajaran di Nigeria, terutama dengan semakin mudahnya akses ke informasi dan sumber daya digital.
Olowojoba memberikan contoh keberhasilan kecerdasan buatan (AI) sebagai keberhasilan teknologi dalam mengubah dan mempermudah banyak aspek kehidupan. Ia percaya bahwa sumber daya digital akan menciptakan inovasi yang tak terbantahkan karena akan mengubah perekonomian dunia.
Berbagai Upaya Telah Dikerahkan
Direktur Penelitian dan Pengembangan di Badan Pengembangan Teknologi Informasi Nasional (NITDA), Dr. Agu Collins mengatakan bahwa NITDA telah aktif mempromosikan literasi digital di Nigeria melalui berbagai inisiatif dan intervensi.
Intervensi ini bertujuan mengatasi hambatan, seperti tingginya biaya perangkat digital, akses internet yang terbatas, dan pasokan listrik yang tak selalu stabil.
Collins menyatakan komitmennya untuk mencapai target literasi digital 95% pada tahun 2030, dengan fokus pada pelatihan yang lebih luas untuk generasi muda.
Selain itu, Direktur Eksekutif dan salah satu pendiri Technology for Social Change and Development Initiative, Oladiwura Oladepo terus memberikan pelatihan literasi digital bagi masyarakat Afrika.
Menurut Oladepo, pelatihan ini akan mengarah pada peningkatan literasi digital di seluruh Nigeria dan membantu meningkatkan mata pencaharian ekonomi masyarakat Nigeria.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.