Viral Beras Plastik Beredar di Masyarakat, Simak Penjelasan Pakar

Belakangan banyak beredar di media sosial postingan terkait beras plastik yang beredar di masyarakat.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 24 Okt 2023, 11:10 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi harga beras naik (Liputan6.com)
Ilustrasi beras. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan banyak beredar di media sosial postingan terkait beras plastik yang beredar di masyarakat. Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada, Nanung Danar Dono pun memberikan penjelasannya terkait hal ini.

Ia menyebut informasi terkait adanya beras plastik sama sekali tidak berdasar. Pasalnya saat beras dari plastik dikukus mustahil bisa mengembang atau berubah wujud menjadi nasi.

Menurutnya, polimer plastik saat dipanaskan atau dikukus hanya akan berubah jadi plastik panas. Bahkan, jika terlalu panas ia akan mengkerut bukan malah mengembang.

"Begitu pula dengan beras plastik komersial. Jika memang benar ada, maka saat dipanaskan ia hanya akan berubah menjadi beras plastik panas, bukan berubah menjadi nasi," ujar Nanung dilansir laman UGM.ac.id.

"Jika ada orang yang membuat video menggenggam nasi lantas dibentuk bola padat lalu bisa memantul saat dilempar, maka hal itu bukan berarti mengindikasikan nasi tersebut terbuat dari plastik. Namun, nasi tersebut mengindikasikan memiliki kandungan non-starch polysaccharides (NSP) atau karbohidrat non-patinya tinggi," katanya menambahkan.

Nanung menjelaskan industri nasi palsu, telur palsu, ikan (tempura) palsu, kobis palsu, sayur palsu sesungguhnya memang ada di Jepang dan di China. Meski begitu produk-produk tersebut sebatas sebagai bahan displai menu masakan di depan restauran siap saji dan bukan untuk dikonsumsi.

"Sekali lagi, itu sekedar untuk contoh berbagai menu yang dijual, bukan untuk dikonsumsi pembelinya," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya