Kominfo Tingkatkan Patroli Siber Cegah Hoaks Usai Pemungutan Suara Pemilu 2024

Kominfo menggiatkan, patroli siber untuk mengatasi peredaran informasi bohong atau hoaks seusai pemungutan suara dalam Pemilu 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 17 Feb 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2024, 11:00 WIB
Antusiasme Warga Aceh Ikuti Simulasi Pemungutan Suara Pemilu 2019
Seorang wanita memasukan kertas suaranya saat latihan pra-pemilihan di Banda Aceh, provinsi Aceh (6/4). Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu serentak pada 17 April 2019. (AFP Photo/Chaideer Mahyudin)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggiatkan patroli siber untuk mengatasi peredaran informasi bohong atau hoaks seusai pemungutan suara dalam Pemilu 2024.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong mengatakan, patroli siber akan terus dilakukan selama sepekan setelah pencoblosan 14 Februari 2024.

"Patroli siber kita tingkatkan untuk mengantisipasi hoaks pasca-pemilu, yang diprediksi akan terus muncul selama sepekan dua pekan ke depan," kata Usman dilansir dari Antara, Jumat (16/2/2024).

Usman menyampaikan bahwa tim Satuan Tugas Anti Hoaks berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam melaksanakan patroli siber.

Kominfo juga mengoperasikan mesin pengais konten negatif guna menangkal penyebaran konten-konten negatif di internet.

Mesin yang disebut automatic identification system (AIS) digunakan untuk mencari konten siber negatif serta hoaks supaya bisa dicegah peredarannya.

Usman mengimbau, masyarakat segera melapor jika mendapati informasi yang tidak benar di media sosial dan platform digital lainnya.

"Konten yang terindikasi hoaks ya segera laporkan, akan kami pelajari. Apabila benar hoaks ya kita akan take down," ucap Usman.

Ia juga mengajak, warga membantu mencegah peredaran hoaks agar tahapan proses pemilihan umum dapat berjalan dengan baik.

"Sudah saatnya kita bersatu lagi, jangan menyebarkan hoaks karena menjauhkan kita dari persatuan dan menciptakan perpecahan di masyarakat," kata Usman.

Menurut data Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga Januari 2024 ada temuan 227 hoaks perihal pemilu 2024.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya