Deretan Hoaks Seputar Kota Tuban, Isu BBM hingga Bencana Alam

Hoaks bisa saja menyasar kota tertentu termasuk kota Tuban, Jawa Timur. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 25 Mar 2024, 14:14 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 13:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi hoaks catut nama kota Tuban (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa saja menyasar kota tertentu termasuk kota Tuban, Jawa Timur. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks yang mencatut nama Tuban? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Kemunculan Api dari Dalam Bumi di Video Ini setelah Gempa Tuban

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Maret 2024.

Klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa Tuban menampilkan sejumlah orang menggali tanah bebatuan di tengah lahan terbuka kemudian muncul api dari tanah bebatuan tersebut dan membakar dedaunan.

Dalam video tersebut pun terdapat seorang lelaki yang diwawancarai terkait keluarnya api dari tanah tersebut dengan bahasa Jawa.

Tayangan video diawali dengan narasi suara, berikut transkripnya.

"Darurat, Indonesia dalam bahaya besar setelah gempa di Tuban tiba-tiba muncul api dari dalam bumi"

Dalam video tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.

"DARURAT!!, INDONESIA DALAM BAHAYA BESAR SETELAH GEMPA DI TUBAN TIBA-TIBA MUNCUL API DARI DALAM BUMI"

Benarkah klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Video Ikan Mati di Tuban Akibat Keracunan Limbah Nuklir Jepang

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 15 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video nelayan sedang mengumpulkan ikan yang mati di pinggir pantai. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita di Caption sangat mengejutkan"Jangan makan ikan dulu. Limbah Nuklir beracun dari jepang sdh masuk ke indonesia. ( Jawa Timur -Tuban )" apakah benar ? Pihak Berwenang belum mengeluarkan Keterangan.Ini terjadi juga laut Hongkong.TOLONG PIHAK TERKAIT SEGERA MERESPON VENIMENA INI"

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim banyak ikan mati di Tuban karena keracunan limbah nuklir dari Jepang? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini SPBU di Tuban Dibakar Massa Saat Harga BBM Naik

Sebuah video yang diklaim sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur dibakar massa saat harga bakan bakar minyak (BBM) naik. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 September 2022.

Video berdurasi 16 detik itu memperlihatkan sebuah SPBU dipenuhi kabut asap. Video direkam oleh pengendara yang melintas di depan SPBU tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa SPBU di Tuban dibakar massa usai pengumunan kenaikan harga BBM.

"INFORMASINYA POM BENSIN DAERAH TUBAN JATIM DIBAKAR MASSA BEGITU PENGUMUMAN BBM NAIK," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 515 kali ditonton dan mendapat 4 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut SPBU di Tuban, Jatim dibakar massa usai pengumuman kenaikan harga BBM? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya