Marak Terjadi saat Ramadan, Simak Tips Aman Terhindari dari Penipuan Bermodus File APK

Penipuan lewat file APK ini semakin maraka ketika Ramadan, disebar dengan berbagai kemasan mulau undangan buka berasama hingga penawaran zakat dan sedekah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Mar 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 09:00 WIB
BRI
Ilustrasi penipuan aplikasi bodong bermodus undangan pernikahan/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta- Bank Indonesia berbagai tips keamanan untuk mengindari aksi penipuan lewat file APK, biasanya kebar bohong ini dibagikan lewat media sosial dan aplikasi percakapan.

Penipuan lewat file APK ini semakin maraka ketika Ramadan, disebar dengan berbagai kemasan mulau undangan buka berasama hingga penawaran zakat dan sedekah.

Agar kita terhindari dari penipuan tersebut, berikut tips aman dari Bank Indonesia:

Waspada! Jangan mudah tergiur tawaran tak masuk akal.

Verifikasi! Hubungi langsung organisasi/orang yang mengaku mengirim pesan.

Jangan klik! Link dari pengirim tak dikenal bisa berisi konten yang berbahaya.

Lakukan transaksi di situs/aplikasi resmi! Situs dan aplikasi resmi biasanya ditandai dengan HTTPS dan simbol gembok.

Jaga kerahasiaan data pribadi! Jangan pernah bagikan PIN, password, OTP, atau data lainnya kepada siapapun.

Keluarkan dari Grup Whatsapp! Jika menerima kiriman pesan file APK di dalam grup pertemanan, segera hapus pesan yang diterima dan minta admin segera mengeluarkan pengirim pesan tersebut.

 

Modus Penipuan APK

Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari penipuan file APK kita juga perlu mengetahui bergam modusnya, berikut daftarnya.

Undangan Buka Puasa Bersama:

Penipu mengirimkan link yang mengatasnamakan organisasi atau komunitas tertentu untuk mengundang buka puasa bersama.

Undangan Minta Maaf:

Penipu mengirimkan link yang mengatasnamakan orang yang ingin meminta maaf atas kesalahannya dalam rangka menyambut Ramadan dan Idulfitri.

Penawaran Zakat dan Sedekah:

Penipu menawarkan program zakat dan sedekah dengan iming-iming berbagi.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

 Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya