Wamenkominfo Imbau Masyarakat Agar Tetap Kritis di Tengah Maraknya Hoaks yang Mencatut Nama Tokoh

Wamenkominfo Nezar Patria mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap pencatutan nama tokoh dalam penyebaran hoaks yang marak beredar di ruang digital. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu berpikir kritis dalam mencerna informasi.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 20 Apr 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2024, 20:00 WIB
Wakil Menkominfo Nezar Patria (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Wakil Menkominfo Nezar Patria (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria mengimbau, masyarakat agar selalu waspada terhadap pencatutan nama tokoh dalam penyebaran hoaks yang marak beredar di ruang digital. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu berpikir kritis dalam mencerna informasi.

Hal ini disampaikannya usai Apel Pagi dan Silaturahmi Halalbihalal Idulfitri 1445H di Lapangan Anantakupa, Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

"Critical thinking ini penting. Misalnya ada satu tokoh, big names, yang mempromosikan satu produk yang kurang masuk akal dia akan mempromosikan konten tersebut. Jangan cepat percaya, lakukan cek dan ricek," tutur Nezar dikutip dari Siaran Pers Kominfo, Sabtu (20/4/2024).

Berdasarkan catatan Tim AIS Kementerian Kominfo, dalam satu bulan terakhir terdapat sekitar 20 konten hoaks yang mencatut nama tokoh penting yang umumnya berkaitan dengan informasi kesehatan dan penggalangan dana.

Beberapa nama tokoh penting yang kerap kali dicatut, antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Selain itu, ada juga pejabat pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. 

Sebagai bentuk tindakan tegas, Wamenkominfo Nezar Patria mengambil langkah pemutusan akses konten hoaks yang mencatut nama tokoh.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan konten yang melanggar aturan kepada Kementerian Kominfo dan penyelenggara platform digital.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya