Simak Deretan Hoaks Seputar Cacar Monyet

Banyak beredar hoaks mengenai cacar monyet di tengah masyarakat. Tentu saja, hoaks ini perlu segera diklarifikasi agar tidak menimbulkan kepanikan dan keresahan.

oleh Tim Cek Fakta diperbarui 22 Sep 2024, 19:46 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2024, 19:46 WIB
Rumah Sakit di Pakistan Siapkan Ruang Isolasi Kasus Mpox
Petugas paramedis mempersiapkan ruang isolasi sebagai langkah pencegahan setelah kementerian kesehatan Pakistan mengonfirmasi adanya kasus mpox atau cacar monyet di provinsi Khyber Pakhtunkhw

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks tentang penyakit cacar monyet terus beredar di masyarakat. Kabar-kanbar bohong ini tentu harus diklarifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.

Apa saja sebenarnya hoaks seputar cacar monyet? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Bupati Brebes Terjangkit Cacar Monyet

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit cacar monyet. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 September 2024.

Dalam postingannya terdapat foto seseorang sedang berbaring dengan wajah penuh benjolan seperti terkena cacar. Postingan itu disertai narasi:

"Info penting

Untuk rekan2 Jaga kesehatan ...mohon ke mana2 PAKE MASKER lagi..Virus Monyet sdh sampai Brebes, ini Bupati Brebes korban pertama... ati2 waspada jaga jarak jgn bergerombol kumpul2"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit cacar monyet? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Pfizer Sebabkan Cacar Monyet

Beredar di media sosial postingan vaksin covid-19 Pfizer menyebabkan penyakit cacar monyet. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat foto dokumen dengan narasi:

"Auto immune blistering disease is an adverse reaction to the Pfizer vaccine, its on page 2 of the Pfizer data drop. Monkey pox is a cover up"

atau dalam Bahasa Indonesia

"Penyakit autoimun yang melepuh merupakan reaksi yang merugikan terhadap vaksin Pfizer, hal ini ada di halaman 2 dari data Pfizer. Cacar monyet adalah tindakan menutupinya"

Akun itu menambahkan narasi "Penyakit lepuh auto imun ialah tindak balas buruk terhadap vaksin Pfizer, yang terdapat pada halaman 2 penurunan data Pfizer. Cacar monyet adalah penutup!"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 Pfizer menyebabkan penyakit cacar monyet? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Cacar Monyet Muncul Setelah Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dipasarkan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Juli 2023.

Unggahan klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan berupa foto tulisan yang mengulas vaksin AstraZeneca dan pada tulisan "chimpanzee adenovirus" ditandai dengan lingkaran merah.

Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Suatu kebetulan yang aneh.

* Vaksin CVD AstraZeneca mengandung adenovirus simpanse.

* Beberapa saat setelah V AstraZeneca muncul dipasaran, cacar monyet muncul.

#SadButTrue"

Benarkah klaim cacar monyet muncul setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca dipasarkan? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya