Demi Pekerjaan, Wanita Ini Tega Tenggelamkan Bayinya ke Sungai

Tidak semua ibu di dunia ini mempunyai kasih sayang dan pengorbanan yang besar terhadap anaknya.

oleh Azwar Anas diperbarui 15 Apr 2016, 11:16 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 11:16 WIB
Demi Pekerjaan, Wanita Ini Tega Tenggelamkan Bayinya ke Sungai
Tidak semua ibu di dunia ini mempunyai kasih sayang dan pengorbanan yang besar terhadap anaknya.

Citizen6 Jakarta - Tidak semua ibu di dunia ini mempunyai kasih sayang dan pengorbanan yang besar terhadap anaknya. Demi sebuah pekerjaan, seorang ibu bahkan rela membunuh anaknya yang masih kecil.

Dilansir dari Standardmedia.co.ke, seorang wainta berusia 21 tahun dari Desa Iyabe, Kisii, Kenya dilaporkan telah melemparkan bayinya ke sungai di desa tersebut. Kepada polisi, ia mengaku tidak mau dipecat dari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga (PRT).

Konflik dipicu lantaran majikan tempat wanita itu bekerja mulai mempermasalahkan keberadaan bayinya. Sang majikan bersikeras bahwa wanita itu tidak akan bisa bekerja secara efektif karena ia bertugas mengurus anak-anak lain.

Seorang teman dekat dari wanita tersebut, yang enggan disebut namanya mengatakan, wanita itu sudah mencoba meminta kerabat bahkan ibunya sendiri untuk menjaga bayinya selama kerja. Namun tidak tidak ada yang bersedia melakukannya. "Dia tidak bisa menemukan tempat untuk bayinya, dia putus asa dan ingin mempertahankan pekerjaannya," ujarnya.

Akhirnya, pada Senin pagi, wanita itu tampak terburu-buru berangkat kerja dengan menggendong bayinya yang berusia 3 tahun. Selama di perjalanan menuju Kota Naerobi ia melihat sungai mengalir dengan deras dan langsung melemparkan bayinya begitu saja.

Kepada polisi, awalnya wanita itu mengaku tidak tahu ke mana bayinya. Namun ketika didesak polisi, wanita itu akhirnya mengaku telah membuangnya ke Sungai Iyabe. "Aku bisa mengatakan di mana aku membuangnya, tapi aku tidak tahu di mana kalian akan menemukannya," ujar wanita itu kepada polisi.

Keesokan harinya, jenazah bayi malang tersebut ditemukan 300 meter dari rumahnya. Polisi menduga, bayi tersebut dilemparkan dalam keadaan hidup-hidup karena terlihat tanda-tanda perjuangan.

Kepala Polisi Kisii Selatan, David Mburukua mengatakan, akibat insiden tersebut wanita itu didakwa dengan tuduhan yang berat. "Ini adalah insiden paling menyedihkan, di mana seorang ibu membunuh darah dagingnya sendiri. Kita sedang melakukan penyelidikan lebih dalam, sebelum pada akhirnya menghukum tersangka dengan setimpal," ujarnya.

(War)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya