Ilmuwan Temukan Stasiun Cuaca Rahasia Peninggalan Nazi

Sekelompok ilmuwan Rusia berhasil menemukan stasiun cuaca rahasia peninggalan Nazi Jerman. Seperti apa?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Okt 2016, 06:24 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2016, 06:24 WIB
Ilmuwan Temukan Stasiun Cuaca Rahasia Nazi di Kutub Utara
Sekelompok ilmuwan Rusia berhasil menemukan stasiun cuaca rahasia peninggalan Nazi Jerman. Seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah cerita aneh beredar di Pulau Alexandra Land, di lingkaran Arktik. Menurut kepercayaan, dulu di sana ada sebuah stasiun cuaca yang terlibat dalam proyek ilmu pengetahuan rahasia Nazi Jerman. Lebih jauh, peneliti di sana dikabarkan tewas diracuni daging beruang kutub.

Bertahun-tahun, cerita ini dianggap mitos. Sampai 72 tahun kemudian, peneliti Rusia berhasil menemukan kebenaran dari kisah tersebut. Mereka berhasil menemukan stasiun cuaca yang hilang, bersama dengan peninggalan masa perang dari tahun 1940-an.

"Sebelumnya, itu hanya diketahui dari sumber-sumber tertulis. Tapi kini kami memiliki bukti nyata," kata Evgeny Ermolov, seorang peneliti senior seperti dilansir dari Iflscience, Sabtu (22/10/2016).

Stasiun yang dikenal sebagai Fortune Seeker atau Schatzgraber itu merupakan stasiun meterologi rahasia yang dioperasikan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia Kedua. Dilaporkan, stasiun ini hancur pada Juli 1944.

Cerita berlanjut bahwa semua ilmuwan di pulau sakit parah akibat trichinosis, setelah dipaksa untuk makan daging beruang kutub yang telah terinfeksi. Para ahli meteorologi diselamatkan dan tempat tersebut dianggap hancur. Dekade berikutnya, cuaca Arktik yang keras telah mengikis apa yang tersisa di sana.

Di antara artefak yang ditemukan adalah lencana Nazi dan swastika. Yang paling penting, banyak benda yang ditandai untuk memberi konfirmasi lebih lanjut.

"Sekitar 500 item dengan nilai sejarah dikumpulkan dari tempat itu. Mereka termasuk amunisi dan peralatan perang, barang sehari-hari, barang pribadi, serta fragmen dari perangkat meteorologi," tulis sekretaris pers National Park, Yulia Petrova dalam sebuah pernyataan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya