Liputan6.com, Yogyakarta - Kepedulian terhadap difabel perlu diperhatikan oleh semua pihak. Salah satunya ialah kepedulian seputar bisnis untuk difabel. Dilansir dari laman ugm.ac.id, Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Mandiri Amal Insani (MAI) melaunching Program Pemberdayaan Ekonomi Tunanetra dan Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa di Temanggung. Menariknya, dalam acara tersebut terdapat pelatihan seputar peluang bisnis telur asin untuk difabel.
Baca Juga
Advertisement
“Hasil diskusi dan assesment lapangan memperlihatkan bahwa bisnis telur asin menjadi pilihan usaha yang masih mungkin dilakukan oleh para tunanetra,” ujar Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D, dosen di bagian Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM).
Pada pelatihan tersebut, diberikan materi tentang teknis seputar telur asin, mulai dari cara mengenali kualitas telur yang baik, bahan untuk pemeraman telur, cara pemeraman, lama pemeraman, perebusan dan penyimpanan telur asin. Setelah itu, pada akhir acara diserahterimakan seperangkat alat untuk pembuatan telur asin berupa ember, garam, tanah liat, parut, panci rebusan, hingga telur mentah kepada masing-masing peserta.
Budi, salah satu difabel yang mengikuti pelatihan, menyatakan sangat berterima kasih atas kepedulian Fakultas Peternakan UGM dan Mandiri Amal Insani (MAI). Ia berharap usaha ini akan menjadi sarana mencapai kemandirian ekonomi keluarga. “Semoga nanti akan ada tindak lanjut pendampingan,” tutur Budi.
Selain pendampingan bisnis, Fakultas Peternakan UGM juga memfasilitasi penjualan produk telur asin dari peserta pelatihan di Plaza Agro. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: 14 Negara Bisa ‘Musnah’ Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia? Yuk, berbagi di Forum Liputan6.
Penulis
Feny Sasmitha - Politeknik Negeri Jakarta