Pulau Faroe, Surga bagi Para Gadis yang Masih Jomblo

Biasanya jumlah populasi di suatu wilayah lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Namun berbeda dengan Pulau Faroe.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Apr 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2017, 11:00 WIB
Pulau Faroe, Surga Bagi Para Gadis yang Jomblo
Foto: pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta Biasanya jumlah populasi di suatu wilayah lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Namun berbeda dengan yang terjadi di Pulau Faroe. Pelan-pelan, para gadis di pulau yang berpenduduk 50 ribu ini menghilang.

Para gadis di tempat ini kebanyakan memiliih keluar pulau untuk belajar dan bekerja. Para gadis Kepulauan Faroe banyak yang memilih pergi ke London atau Oslo dan mereka tak pernah kembali.

Kondisi ini menyebabkan kepulauan yang terletak di antara Norwegia dan Skotlandia ini kekurangan perempuan. Akibatnya, para pria kesulitan untuk menemukan pasangan.

Solusinya, mereka mencari pasangan keluar wilayah Kepulauan Faroe. Salah satu negara yang menjadi favorit mereka adalah Thailand dan Filipina. Para lelaki jomblo tersebut mencari pasangan melalui situs kencan online.

Selain itu beberapa pria berburu jodohnya melalui media sosial, sebagian yang lain melalui mak comblang, dari pasangan-pasangan yang lebih dulu menikah. Di Kepulauan Faroe ini, jumlah laki-laki 2 ribu lebih banyak dibanding perempuan.

Saat ini lebih dari 300 perempuan dari Thailand dan Filipina yang telah menikah dengan pria dari Kepulauan Faroe. Mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang sangat berbeda dengan negara asalnya.

Kepulauan Faroe yang terdiri 18 pulau ini memiliki cuaca yang cukup dingin. Pada musim panas saja suhu maksimal hanya mencapai 16 derajat Celcius.

Selain itu orang Faroe mempunyai kuliner yang cukup ekstrem, yakni daging kambing yang difermentasi, ikan kod yang dikeringkan, dan daging ikan paus dan lemak anjing laut.

Dilansir dari cphpost.dk, salah seorang perempuan yang bernama Anemone (bukan nama sebenarnya) memilih tinggal di Denmark untuk selama-lamanya.

Gadis berusia 20 tahun ini beralasan, di tempat baru, dia bisa menjadi orang yang tak dikenal sehingga tak perlu menyapa orang-orang yang dijumpainya di jalan.

Ladies, berminat menetap di Kepulauan Faroe?

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya