Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan sesuatu yang aneh dalam kejadian atau peristiwa yang kamu lakukan sehari-hari? Lupa atau bahkan pernah mengalaminya padahal kamu sendiri belum pernah melakukannya. Berikut ini beberapa jenis fenomena ingatan tersebut dan penjelasannya.
1. Déjà Vu
Déjà Vu adalah perasaan ketika kamu yakin pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, kamu merasa peristiwa itu sudah pernah terjadi dan berulang lagi. Hal ini juga dirasakan dengan perasaan familiar yang kuat seperti, takut dan merasa aneh. Padahal, kamu memang benar-benar belum pernah mengalami peristiwa tersebut sebelumnya.
Advertisement
2. Déjà Vécu
Déjà Vécu adalah perasaan yang lebih kuat dari Déjà Vu. Jika Déjà Vu adalah kita sudah pernah suatu hal sebelumnya, tetapi Déjà Vécu kita akan mengetahui peristiwa tersebut jauh lebih detail, seperti mengingat wangi-wangian di lingkungan tersebut dan suara-suara pada kejadian tersebut.
3. Déjà Visité
Déjà Visité adalah perasaan yang tidak biasa dimana kita merasa mengenal suatu tempat padahal sebelumnya kita tidak pernah mengunjungi tempat tersebut. Kalau Déjà vu berhubungan dengan peristiwa, sedangkan Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi.
Nathaniel Hawthorne dalam bukunya yang berjudul “Our Old Home” bercerita saat dia mengunjungi reruntuhan sebuah kastil, dan merasa kalau dia sudah sangat mengenal layout dari kastil yang baru pertama kali dia datangi itu. Setelah itu ia sadar kalau bertahun-tahun sebelumnya dia pernah membaca puisi karangan Alexander Pope yang menggambarkan tentang detail kastil tersebut.
Advertisement
4. Déjà Senti
Déjà Senti adalah fenomena “ingatan yang pernah merasakan” sesuatu. Contoh kejadiannya seperti ini: “Kamu merasa pernah mengatakan sesuatu, di pikiran kamu mengatakan, “Oh iya aku ngerti!” atau “Oh iya aku ingat!” tapi 1 atau 2 menit kemudian kamu akan sadar kalau kamu sebenarnya tidak pernah mengatakan apa-apa.
5. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mengenal wajah orang atau benda lain yang seharusnya mereka kenal. Orang yang mengalami ini biasanya menggunakan indera lain untuk mengingat orang tersebut, seperti bau parfum, gaya bicara atau cara berjalan orang itu. Contoh yang paling terkenal dari kasus ini dipublikasikan oleh Michael Nyman dalam bukunya yang berjudul “The man who mistook his wife for a hat”. Dalam buku itu diceritakan bahwa seorang pasien yang menderita gangguan ini mengira istrinya adalah topi.
Penulis:
Fany Zahra
Universitas Bhayangkara Bekasi
Jadilah bagian dari Komunitas Sahabat Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: SahabatLiputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.