Pulang Liburan, Testis Pria Asal Inggris Meledak

Testis kirinya meledak. "Benar-benar berbunyi dhuar," kata pria itu.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 12 Jan 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2018, 09:30 WIB
Hanya Punya Satu Testis, Masih Bisa Memiliki Keturunan?
Hanya Punya Satu Testis, Masih Bisa Memiliki Keturunan?

Liputan6.com, Jakarta Niat mendapatkan pengalaman menyenangkan saat liburan, malah berujung terjangkit bakteri berbahaya dan langka. Inilah hal yang dialami oleh pria bernama David Worsley (56) asal Inggris.

Seusai liburannya, pria tersebut mengalami hal mengerikan yang membuat testis kirinya meledak. "Benar-benar berbunyi dhuar," kata David Worsley seperti dilansir dari Sun.

Rasa tak nyaman di tubuhnya mulai terjadi ketika ia menghabiskan liburan di Hammamet, Tunisia.

Saat itu Worsley merasa mual dan hanya bisa bolak balik ke toilet. Selain lesu, ia hanya bisa berbaring, behalusinasi, dan kehilangan kesadaran.

Saat liburan, dokter setempat telah mengunjungi Worsley selama tiga kali sebelum akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama empat hari.

Tak banyak yang bisa diperbuat oleh dokter saat di rumah sakit, ia hanya memberikan obat antibiotik kepada Worsley. Sampai akhirnya pria itu memutuskan untuk pulang meskipun dokter di Tunisia menganjurkan Worsley untuk tetap tinggal.

Testisnya membengkak dan menyebabkan rasa nyeri yang parah

Pulang Liburan, Testis Pria Asal Inggris Meledak
David Worsley. Source: Mirror

 

Ternyata perjalanan pulang kembali ke Inggris tak semudah seperti yang ia bayangkan. Dengan segera Worseley langsung mengeluhkan rasa sakitnya pada dokter.

Hasil dari pemeriksaan keadaan Worsley cukup memperihatinkan. Dokter memutuskan bahwa pria malang itu terjangkit bakter langka yang disebut salmonella Africa.

"Dokter memberitahu bahwa aku tak diperbolehkan untuk tidur bersama istriku," ujar Worsley, dilansir dari Mirror, Kamis (11/1/2018).

Bakteri tersebut dikhawatirkan dokter dapat menyebabkan sepsis atau keracunan darah jika sampai masuk dalam aliran darah.

Benar saja, tak lama kemudian bakteri tersebut membuat Worsley kesulitan untuk bangun dari tidur. Penyebarannya telah sampai pada bagian organ kelaminnya dan menyebabkan rasa sakit tak tertahankan di bagian testisnya.

Worsley hanya bisa menangis karena nyeri yang parah pada testis kirinya. Sang istri, bernama Joanne langsung membawa Worsley ke rumah sakit secepatnya ketika hal itu terjadi.

Menurut keterangan Worsley, satu testisnya yang mengalami sakit parah semakin lama semakin membesar. Selain itu, gejala lain yang dialami oleh Worsley juga menyebabkan ia muntah-muntah dan diare.

Selama sepuluh hari ia dirawat, Worsley akhirnya dipulangkan oleh rumah sakit. Sayangnya pembengkakan pada testisnya tak kunjung mengecil.

Namun, setelah pulang kejadian mengerikan justru terjadi.

Ketika ia mandi, testisnya meledak secara tiba-tiba. Walaupun begitu, Worsley merasa rasa sakitnya telah hilang akibat ledakan tersebut.

"Ketika hal itu terjadi aku merasa bahwa berat dalam tubuhku langsung diangkat seketika," kata Worlsley.

Bakteri Salmonella

Salmonella
Bakteri Salmonella

Menurutnya ledakan pada bagian testisnya telah mengubah hidupnya dalam waktu yang lama. Setelah kejadian itu dokter langsung mengambil tindakan untuk mengoperasi Worsley.

Tetap saja insiden peledakan pada testisnya membuatnya merasa tak seperti lelaki dan berdampak pada psikologisnya.

"Bagian tersbesar menjadi seorang pria telah hilang," ucap Worsley. Akibat hal itu, ia sampai takut untuk berpergian ke luar negeri selama tiga tahun.

Mengutip VOA, bakteri salmonella Afrika merupakan bakteri menular yang dapat menyerang organ-organ dalam tubuh penderitanya.

Biasanya dapat menyebabkan gastroenteritis yang kerap ditandai dengan diare. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang terinfeksi bakteri ini tak memerlukan perawatan rumah sakit.

Bakteri ini terkenal cepat menyebar tubuh dalam hitungan hari dan kerap mematikan bagi orang yang memiliki imun tubuh lemah seperti pengidap HIV.

Dengan pengobatan yang tepat seperti anti-retroviral (ART), penyerangan bakteri tersebut pada tubuh tidak rentan terjadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya