Ingin Hidup Abadi, Para Bangsawan Ini Lakukan Hal di Luar Nalar Manusia

Berniat untuk hidup abadi, tiga orang ini melakukan aksi mengerikan untuk mendapatkan hal tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 16:00 WIB
Qin Shi Huang (0)
(Sumber YouTube/Peng Lai)

Liputan6.com, Jakarta Hidup abadi mungkin kedengarannya merupakan hal yang tak mausk akal. Meski begitu, ada sejumlah orang yang justru menganggap hal tersebut tidak mustahil.

Demi meraih impian hidup abadi seperti yang mereka inginkan, sejumlah orang pada zaman dulu kala ini nekat melakukan hal ekstrem yang bikin merinding, yakni mengorbankan nyawa orang lain atau tumbal, dan ada juga yang sampai mengonsumsi logam.

Dirangkum dari Merdeka, ini tiga orang yang berusaha melawan takdir agar dapat hidup abadi, sampai membuat ritual yang pengorbanan nyawa melibatkan ratusan hingga ribuan manusia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

1. Kaisar China tumbal 6.000 perawan

Qin Shi Huang (3)
(Sumber listverse.com)

Qin Shi Huang dari China adalah pendiri Dinasti Qin, sekaligus kaisar pertama Tiongkok yang bersatu. Namun, di balik reputasinya sebagai penakluk, ia punya ketakutan terbesar: mati.

Ia memerintahkan para bawahannya mencari 'ramuan keabadian' atau disebut juga 'obat panjang umur'. Kemudian ia menuju ke pulau Zhifu, karena didengarnya ada seorang pria yang sanggup menemukan rahasia kehidupan kekal.

Di sana, ia bertemu dengan tabib Xu Fu. Tabib ini menjanjikan ramuan keabadian. Xu Fu meminta Qin Shi untuk menuju ke Pegunungan Penglai. Ini merupakan tempat mitos bagi Delapan Mahluk Kekal dan ada sebuah jalan menuju para dewa.

Xu Fu menjelaskan kepada kaisar tentang seorang tabib berusia 1.000 tahun bernama Anqi Sheng yang akan berbagi rahasia.

Qin Shi Huang merasa senang dan memberikan Xu Fu satu armada kapal untuk dipakai berlayar mencari ramuan keabadian. Tak lama, Xu Fu kembali dan mengaku telah menemukan pulau yang disebutnya penuh semak yang memberikan hidup abadi kepada kaisar tapi ada tumbalnya.

Ia perlu membawa 6.000 perawan untuk memperoleh ramuan. Qin Shi Huang mempercayainya dan memberikan yang diperlukan. Selama 8 tahun kemudian, Xu Fu menjauh dari Kaisar dan berlayar bersama para perawan.

Qin Shi Huang menunggu dengan sabar. Walau terdengar mistis, ada bukti bahwa hal itu mungkin benar. Di pulau Zhifu, Qin Shi Huang menorehkan tulisan "Sampai di Fu dan mengukir batu." Ukiran tulisan itu masih ada hingga sekarang. Xu Fu berlayar dan tidak pernah kembali. Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang.

2. Erzsebet Bathory

Countess Elizabeth Bathory de Ecsed
Countess Elizabeth Bathory de Ecsed saat masih muda (Bussinesinsider.my)

Erzsebet Bathory atau Countess Elizabeth Bathory de Ecsed tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai paling terkenal sepanjang sejarah. Pembunuhan yang ia lakukan semata-mata hanya untuk mendapatkan kecantikan yang abadi. Dia sangat yakin, bahwa darah perawan bisa membuatnya memiliki kecantikan abadi.

Bathory mulai bersikap kejam pada para para pembantu dan petani yang tinggal di tanah miliknya saat ia ditinggal suaminya, Nadasdy, yang berusia 15 tahun. Saat itu memang pernikahan dini masih sangat wajar.

Pembunuhan Elizabeth Bathory tergolong 'unik'. Ia adalah perempuan pertama yang diketahui sebagai pembunuh berantai, juga satu-satunya wanita pembunuh berantai yang menghabisi korbannya untuk kepentingan seksual dan sadistik, tanpa pengaruh dari pasangan laki-laki yang dominan.

Pembunuhan yang dilakukan Bathory tidak dimotivasi oleh keinginan untuk berkuasa atau faktor politik, melainkan demi kesenangan dan melakukannya tanpa penyesalan. Dalam pembunuhan sadis yang ia lakukan, ternyata ia mengincar darah perawan. Tapi darah para perawan desa dirasa kurang bagi Bathory. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, ia mengincar darah para gadis bangsawan rendahan, menculik mereka untuk dijadikan korban.

3. Diane de Poitiers

Diane de Poitiers
Selir Raja Henry II dari Prancis, Diane de Poitiers. (Wikipedia)

Diane de Poitiers adalah istri dari Raja Henry II, penguasa Prancis. Demi memiliki hidup abadi, Diane menelan emas setiap hari. Padahal rahasia kecantikannya sesungguhnya adalah gen yang dimilikinya dan rutin berolahraga. Diane meninggal usia 66 tahun karena tulang lemah dan anemia akibat kebiasaan meminum emas.

Menurut catatan sejarah, wajah de Poitiers dikabarkan cerah bersinar layaknya wanita yang masih berusia 30 tahun. Padahal saat itu usianya sudah di atas 50 tahun.

Tak heran kalau de Poitiers menjadi kesayangan Henry II yang berusia hampir 2 dekade lebih muda darinya. Menurut Wellman, ada kemungkinan de Poitiers menjadi simpanan Henry ketika sang raja masih berusia 16 tahun dan de Poitiers 35 tahun.

Ahli forensik yang menganalisis tulang belulang de Poitiers juga menemukan jejak merkuri yang biasa digunakan untuk ramuan obat dari emas. Walaupun terkenal sebagai wanita yang aktif dan atletis semasa hidupnya, jasad de Poitiers menunjukkan tanda penipisan rambut dan tulang rapuh, gejala yang umum bagi pasien yang menderita keracunan emas kronis.

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya