Diperpanjang hingga Akhir Oktober, Yuk Ikuti Sayembara Arsitektur “Ondulin Green Roof Award 2019"

Tropical Green Roof System akan diperpanjang hingga 30 Oktober mendatang.

oleh Camelia diperbarui 09 Okt 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2019, 13:00 WIB
Tropical Green Roof Award 2019
Tropical Green Roof Award 2019

Liputan6.com, Jakarta - Sayembara Onduline Green Roof Award (OGRA) 2019 yang diperuntukkan bagi para professional di bidang arsitektur, desainer interior, pengembang, konsultan perencana, dan kontraktor pelaksana akan berakhir di tanggal 30 Oktober 2019. Sayembara desain arsitektur yang telah berlangsung dari tahun 2013 dan menjadi agenda rutin per dua tahunan yang berfokus pada desain atap.

Tahun ini OGRA 2019 mengangkat tema “Tropical Green Roof System”, di mana memperlihatkan sistem green roof yang cocok untuk iklim tropis Indonesia, termasuk bagaimana sistem tersebut dapat terpasang pada atap bangunan dengan memperlihatkan berbagai isu teknik green roof seperti kemampuan tahan air, sistem drainase, dan lain-lain.

Ketua penyelenggara sekaligus Marketing Communications Manager Onduline Indonesia Reissa Siregar menyampaikan hal tersebut pada Selasa (8/10). “Jadi, rekan-rekan yang ingin mengikuti lomba ini tidak perlu khawatir. Masih panjang waktunya untuk menyiapkan konsep dan membuat karya desain atap ramah lingkungan yang menarik. Karena batas akhir pengiriman karya kami perpanjang menjadi 30 Oktober,” ujar Reissa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

Desain Atap Hijau Bikin Rumah Nyaman dan Hemat Energi
Para profesional dibidang arsitektur adalah the agent of change yang tidak hanya berbicara bangunan dari sisi fungsi dan estetika, tetapi juga aman, sehat dan hemat energi.

Menurut Reissa, ada aturan yang harus diikuti para peserta sayembara. Salah satunya gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba apapun.

“Kami memberikan kebebasan kepada peserta untuk menentukan sistem atap hijau yang akan mereka gunakan. Gagasan desain dapat diimplentasikan dalam berbagai jenis bangunan seperti bangunan tinggi, rumah pribadi, perkantoran, hotel, resort, ruko, dan lain-lain,” ujar Reissa.


Selanjutnya

Opsi Desain Atap Bangunan Ramah Lingkungan
Melalui kompetisi OGRA 2019 para peserta diharapkan dapat memberikan opsi desain atap bangunan yang ramah lingkungan untuk direkomendasikan kepada para pengguna jasa mereka.

Core Founder Green Building Council Indonesia & Principal of Tropica Greeneries Anggia Murni memberikan acungan jempol untuk lomba yang menggandeng ini para professional di bidang desain dan konstruksi ini.

“Buat kalian para peserta yang notabene sudah bekerja, lomba ini harusnya tidak susah. Kalian yang eksis di sektor properti dan desain pasti terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Jangan tunggu lagi, segera bikin konsep desain atap ramah lingkungan yang menarik dan ikut lomba ini. Selain untuk mengasih kemampuan, kalian juga punya peluang sama besar untuk semakin diakui di bidang arsitektur dan kaitannya,” kata Murni.

Reissa menjelaskan, karya yang masuk ke panitia sampai saat ini berasal dari 150 perserta. Berbagai desain atap hijau dengan beragam gaya bangunan dirancang peserta. Dengan diperpanjang waktu pendaftaran, Reissa berharap makin banyak professional-profesional berbakat Indonesia di bidang desain dan konstruksi yang turut serta. Sebab, ada hadiah total Rp75 juta dan 2 iPad Air untuk lima karya terbaik.

Untuk mendapatkan info lebih lengkap, silakan mengunjungi website www.onduline.co.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya