Viral Curhat Pilu Wanita Alami Body Shaming Saat Diputusin Pacar

Wanita ini membagikan pengalamannya menerima body shaming dari mantan kekasihnya saat ingin mengakhiri hubungan.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 03 Nov 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 11:00 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Berkomentar terhadap fisik seseorang kini makin marak terjadi. Akibatnya, mereka yang mengalami body shaming masalah tingkat kepercayaan diri, dan mengalami kecemasan (anxiety) berlebih dengan bentuk tubuhnya.

Body shaming biasanya paling sering dialami para kaum hawa. Namun, tidak menutup kemungkinan juga para pria mendapatkan perlakuan body shaming.

Seorang warganet baru-baru ini membagikan pengalamannya yang mendapatkan perlakuan body shaming dari mantan kekasihnya.

Melalui akun Twitter-nya @fatmamelati, menuliskan bahwa ia menerima body shaming dari mantan kekasihnya saat itu, yang mengatakan bahwa Fatma memiliki tinggi badan yang terlalu pendek. Ia juga menceritakan bagaimana dampak body shaming pada dirinya saat itu.

"STOP BODYSHAMING (THREAD)Dear pelaku body shaming yang melakukan ini ke saya tanpa perasaan: fuck off.aku tau betul dampak apa yang terjadi pada diri, aku disini mau cerita dikit tentang pengalaman aku saat di bodyshaming in dan efeknya gmn," tulis @fatmamelati.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Viral

Twit yang diunggah pada Selasa, 29 Oktober 2019 itu berhasil disukai lebih dari 12 ribu pengguna Twitter, dan berhasil dibagikan sebanyak 7 ribu lebih.

Curhatan yang ia tuliskan di Twitter itu pun beredar hingga menjadi perbincangan di lini masa. Warganet pun menanggapi curhatan tersebut dengan berbagai respons.

Banyak dari warganet merasa geram dan kesal. Tidak sedikit dari mereka juga membela Fatma yang mengalami body shaming.

“Emosi bet gua bacanya. Tapi bukankah body ala botol yakult kek kita ini mestinya menggemaskan?” tulis akun @beachygoddess.

“Karna kamu perempuan, gakpapa gak cantik atau banyak kekurangan dibagian tubuhmu. asal ga miskin moral dan etika,” kata salah satu akun.

“Terimakasih berkat kamu aku jadi makin percaya aja sama diri aku, walaupun pernah dikatain bab fisik. Tapi berkat kamu nggak ngedown lg. Makasih yaa. Smgtt. Cowok kaya gitu gapernah berkaca sebelumnya,” tambah akun lainnya.

“Ini gmn ya caranya memberikan edukasi yg baik buat masyarakat kita kalo bodyshaming itu bener2 gabaik? Entah itu ke pacar, temen, keluarga, tetangga. Byk banget dari masyarakat kita yg menganggap hal itu lumrah banget buat bercandaan dan basa basi, pdhl itu budaya yg jelek banget,” sahut akun lainnya.

 

Hubungan Berakhir Gara-Gara Alasan Sepele

Putus Cinta atau Putus Hubungan
Ilustrasi Foto Putus Cinta (iStockphoto)

Dalam twit yang dibuatnya, Fatma menuliskan bahwa alasan mantan kekasihnya mengakhiri hubungannya saat itu karena dirinya tidak cukup tinggi.

Bukan hanya itu, alasan lain yang diutarakan mantan kekasihnya yakni jarak antara rumah Fatma dengan rumah mantan kekasihnya yang cukup jauh.

“Singkat cerita aja, kejadianya udh lama. aku pernah dikatain sama mantan. KARNA AKU PENDEK. Dan awalnya aku gatau kenapa dia tiba2 ngatain fisik aku. Ternyata dia ngatain aku buat jadiin alasan dia karna BOSAN,” tulis Fatma.

 

Dampak yang Dialami Fatma

keterpurukan
Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Karena menerima body shaming dari mantan kekasihnya, Fatma mengalami dampak yang cukup parah, seperti tidak merasa percaya diri, dan banyak berpikir secara berlebihan terhadap pandangan orang lain tentang dirinya.

Ia mengatakan bahwa saat itu ia rela berolahraga untuk membentuk tubuh yang tinggi. Bahkan ia juga membeli suplemen peninggi badan hingga menghabiskan uang ratusan ribu.

“Efek setelah dikatain fisik aku jadi bener2 gak pede sama diri aku sendiri, apalagi buat kenal sama temen baru. Dan suka kepikiran juga, aku orangnya overthinking bgt apa2 tiap kepikiran nangis,” tulisnya.

“Bodohnya aku turutin kemauan dia untuk jadi cewek tinggi. (Bucin parah) Hampir tiap hari olahraga sampai badanku bener2 kecapean, dannn sampai beli suplemen tinggi yg harganya ratusan ribu,” tambah Fatma.

Penulis:

Natania Longdong

Universitas Esa Unggul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya