Liputan6.com, Jakarta - Green tea shot akhir-akhir ini sangat populer, tidak hanya karena rasanya yang segar, tapi juga manfaat kesehatannya. Secara tradisional, green tea shot adalah koktail tanpa teh hijau asli di dalamnya. Namun, versi non-alkohol yang lebih sehat kian digemari.
Melansir Times of India, Sabtu, 8 Maret 2025, tranformasinya jadi minuman kesehatan didukung tidak hanya penambahan teh hijau asli ke dalam resep, namun juga perasan lemon, madu, dan terkadang jahe. Varian ini telah jadi salah satu minuman penambah energi favorit para penggemar kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat minuman ini:
Advertisement
1 cangkir teh hijau yang diseduh (sudah dingin)
1 sdt perasan lemon segar
1 sdt madu atau sirup maple
Sejumput jahe parut (opsional)
Es batu
Cara Membuat Green Tea Shot
- Seduh secangkir teh hijau dan biarkan dingin.
- Campurkan teh hijau dengan perasan lemon, madu, dan jahe.
- Tuang ke atas es dan aduk rata.
- Saring ke dalam gelas kecil dan nikmati segera.
Cara ideal menikmati kebaikan teh hijau dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mengonsumsi satu teguk green tea shot, terutama versi non-alkoholnya. Kaya akan berbagai manfaat kesehatan, teh hijau dapat jadi alternatif minuman berenergi yang menyegarkan.
Orang-orang telah memuji manfaat kesehatan teh hijau selama berabad-abad. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hijau dapat berdampak positif pada kesehatan kulit, membantu penurunan berat badan, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, di antara manfaat lainnya, rangkum Medical News Today.
Manfaat Konsumsi Teh Hijau
Teh hijau berasal dari daun Camellia sinensis yang tidak teroksidasi. Ini merupakan salah satu jenis teh yang paling sedikit diolah, mengandung antioksidan dan polifenol yang bermanfaat.
Di negara-negara dengan konsumsi teh hijau yang tinggi, beberapa tingkat kanker cenderung lebih rendah. Namun, penelitian pada manusia belum menunjukkan bukti yang konsisten bahwa minum teh hijau mengurangi risiko kanker secara keseluruhan.
Tinjauan basis data tahun 2020 tentang studi epidemiologi dan eksperimental pada manusia menghasilkan hasil yang tidak konsisten dan bukti terbatas tentang manfaat teh hijau untuk menurunkan risiko kanker. Para peneliti menilai 142 studi yang telah selesai, yang melibatkan 1,1 juta responden.
Aplikasi topikal ekstrak polifenol teh hijau mungkin berperan dalam melindungi kulit dari radiasi UVB. Tinjauan tahun 2018 tentang studi in vitro, in vivo, dan manusia menunjukkan potensi manfaat polifenol teh dalam kemoprevensi kanker kulit yang disebabkan UVB. Teh hijau juga membantu menjaga imunitas tubuh melalui antioksidan dan vitaminnya.
Advertisement
Mencegah Diabetes dan Menjaga Kadar Gula Darah
Tinjauan tahun 2020 menyimpulkan bahwa konsumsi teh hijau dapat menurunkan kolesterol total dan kolesterol lipoprotein densitas rendah secara signifikan pada orang dengan berat badan sedang, kelebihan berat badan, atau obesitas. Namun, penulis menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut, khususnya penelitian lebih lama dengan populasi lebih beragam.
Kemudian, studi tentang hubungan antara teh hijau dan diabetes tidak konsisten. Beberapa penelitian menunjukkan risiko diabetes tipe 2 lebih rendah pada orang yang minum teh hijau dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi teh.
Satu studi tentang orang dengan dan tanpa diabetes di China mengaitkan konsumsi teh hijau setiap hari dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Penelitian tersebut juga mengaitkan konsumsi teh hijau setiap hari dengan risiko kematian karena sebab apapun yang lebih rendah pada orang dengan diabetes.
Tinjauan lebih lanjut tentang studi polifenol makanan tahun 2017 juga mengaitkan teh hijau, sebagai bagian dari diet Mediterania, dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya menentukan hubungan antara risiko diabetes dan teh hijau.
Risiko Konsumsi Teh Hijau
Pada orang dewasa, ada beberapa efek samping yang diketahui terkait dengan minum teh hijau. Namun, risiko dan komplikasi berikut ini penting untuk diperhatikan:
- Sensitivitas kafein: Orang dengan sensitivitas kafein yang parah dapat mengalami insomnia, kecemasan, mudah tersinggung, mual, atau sakit perut setelah minum teh hijau.
- Kerusakan hati: Mengonsumsi ekstrak teh hijau dengan konsentrasi tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan hati dalam kasus yang jarang terjadi.
- Stimulan lain: Jika seseorang mengonsumsi teh hijau bersamaan obat stimulan, tekanan darah dan detak jantungnya dapat meningkat.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kasus cedera hati yang jarang terjadi akibat konsumsi ekstrak teh hijau merupakan reaksi idiosinkratik. Tinjauan atas kejadian ini belum menyimpulkan hubungan sebab akibat secara langsung.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tidak mengatur suplemen teh hijau. Akibatnya, suplemen ini mungkin mengandung zat lain yang tidak aman bagi kesehatan atau memiliki manfaat kesehatan yang belum terbukti. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen apapun.
Advertisement
