Berlarian di Museum, Bocah Ini Hancurkan Kastil Kaca Terbesar di Dunia

Bocah itu menyebabkan rusaknya kastil kaca tiup terbesar di dunia

oleh Sulung Lahitani diperbarui 17 Jul 2020, 16:01 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 16:01 WIB
Berlarian di Museum, Bocah Ini Hancurkan Kastil Kaca Terbesar di Dunia
Doc: CGTN

Liputan6.com, Jakarta Mengasuh anak adalah tanggung jawab yang sulit, karena Anda akan bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensi anak Anda. Seperti kisah berikut ini dari China.

Sepasang suami-istri diminta pertanggung jawaban atas perbaikan kastil kaca yang hancur akibat ulah anak mereka. Insiden itu sendiri terjadi di Museum Kaca Shanghai.

Menurut Shanghaiist, kastil kaca yang diberi nama Kastil Fantasi itu dibangun berdasarkan Kastil Cinderella. Kastil yang mayoritasnya terbuat dari kaca itu dibuat oleh seniman peniup kaca asal Spanyol, Miguel Arribas setelah 500 jam bekerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ujung kastil dilapisi emas 24 karat

Berlarian di Museum, Bocah Ini Hancurkan Kastil Kaca Terbesar di Dunia
Doc: Zhoudaosh

Kastil itu kemudian dibawa ke Museum Kaca Shanghaii pada tahun 2016 dan diperkirakan bernilai 450 ribu yuan atau sekitar lebih dari 950 juta rupiah. Hal ini dikarenakan fakta bahwa itu merupakan kastil yang kacanya ditipu terbesar di dunia serta memiliki menara yang ujungnya terbuat dari emas 24 karat.

 


Gara-gara anak kecil berlarian

Berlarian di Museum, Bocah Ini Hancurkan Kastil Kaca Terbesar di Dunia
Doc: CGTN

Kastil Fantasi itu hancur setelah dua anak dilaporkan berlari mengejar satu sama lain kemudian salah satu dari mereka melintasi sabuk penghalang dan menabrak etalase. Ini kemudian menyebabkan kastil jatuh, menghancurkan menara utama, dan merusak bagian lain dari struktur.

 


Tak bisa diperbaiki

Berlarian di Museum, Bocah Ini Hancurkan Kastil Kaca Terbesar di Dunia
Doc: Zhoudaosh

Pihak museum berharap Miguel dapat datang dan memperbaiki kastil, namun hal itu tak dapat dilakukan karena pembatasan perjalanan akibat virus Corona. Sementara itu, orangtua anak-anak itu meminta maaf dan berjanji untuk bertanggung jawab atas perbaikan.


Respons netizen

Ilustrasi beling pecahan kaca
Ilustrasi (Pixabay)

Di sisi lain, beberapa netizen menyampaikan keheranan mereka dengan fakta bahwa museum itu mengizinkan pengunjung anak-anak. Sementara mayoritas benda yang ditampilkan terbuat dari kaca dan anak-anak seringkali sulit untuk bersikap tenang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya