Diet Sembarangan Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Ini 5 Faktanya

Program diet yang buruk akan berdampak bagi kesehatan mental. Ini penjelasanya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 22 Agu 2020, 10:01 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 10:01 WIB
[Fimela] Diet
Ilustrasi Diet | unsplash.com/@louishansel

Liputan6.com, Jakarta Mempunyai tubuh yang proposional merupakan impian setiap manusia. Demi mewujudkannya, orang-orang rela untuk melakukan apa saja, seperti menjalankan program diet ketat. Namun, tahukah Anda diet ekstrem dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang?

Kekecewaan dan kekhawatiran kerapkali menyelimuti pikiran Anda. Pada akhirnya, peran organ-organ di dalam tubuh Anda tidak bekerja secara optimal. Hal tersebut disebabkan oleh sikap Anda yang membatasi makanan yang masuk. Tentu kebiasaan ini akan mengganggu pencernaan Anda, termasuk usus yang memiliki peran penting pada kesehatan mental seseorang.

Tak hanya masuk dalam mekanisme pencernaan, usus juga menjalankan fungsinya untuk berkomunikasi dengan otak. Apa yang dibutuhkan otak, usus siap memenuhinya, termasuk sebagai produsen bahan kimia saraf pada otak.

Seperti halnya hormon serotonin, persediaannya dipengaruhi oleh kerja usus. Efektivitas kerja usus bergantung pada makanan-makanan yang Anda santap sehari-hari. Maka, Anda perlu jalankan pola makan yang tepat untuk mental yang sehat. 

Berikut alasan diet Anda dapat memperburuk kesehatan mental yang dikutip dari The Guardian:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Usus merupakan Otak Kedua Manusia

Ilustrasi usus
Ilustrasi usus (sumber: iStockphoto)

Usus berada dikelilingi oleh kumpulan sel saraf (neuron). Lebih dari 100 juta neuron yang Anda miliki, nantinya berperan untuk mengirimkan sinyal-sinyal apa yang dibutuhkan tubuh.

Jaringan tersebut dinamakan sistem saraf enterik yang mendukung kerja sistem pencernaan. Kompleksitas saraf tersebut pada akhirnya menghantarkan sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang secara independen. Dari sinilah usus mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan otak.

Saraf Vagus bagi Usus

Ilustrasi diet
Ilustrasi diet

Saraf vagus adalah kumpulan serabut saraf panjang yang membentang dari otak ke perut. Menurut Peneliti Psikiatri Universitas Oxford, Dr Katerina Johnson, sekitar 80% serabut saraf yang membentuk saraf vagus memberi sinyal ke arah dari usus ke otak, sementara hanya 20% sebaliknya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa saraf vagus di dalam tubuh Anda merupakan jalur utama memproses berbagai jenis makanan yang dikonsumsi. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar otak menerima informasi dari usus Anda.

Keberadaan mikroba usus

Ilustrasi Diet
Ilustrasi diet (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Informasi-informasi yang dihantarkan oleh saraf vagus bergantung pada bagaimana mikroba usus merespon situasi eksternal yang dialami tubuh Anda, seperti diet berlebihan hingga berujung stress. Keadaan seperti ini mampu mengganggu kinerja usus, parahnya berujung pada gangguan kesehatan mental.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Pensiunan Profesor Psikiatri Ted Dinan bahwa terdapat hubungan antara pola makan yang buruk dan kesehatan mental yang buruk. Dari penelitiannya menunjukkan pasien depresi akibat program diet memiliki keragaman mikroba yang jauh lebih sedikit.

Peranan GABA

Diet
Ilustrasi Aktivitas Diet Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Johnson juga menambahkan bahwa dari hasil penelitiannya pasien depresi memiliki lebih sedikit jenis bakteri tertentu yang disebut bakteroides. Bakteri ini bertugas menghasilkan GABA (asam gamma-aminobutirat) bagi tubuh Anda.

Bahan kimia tersebut berperan meminimalkan dampak stres dan meningkatkan kualitas tidur Anda. Jika otak Anda tidak mendapat asupan GABA yang cukup, ini menyebabkan peningkatan kecemasan dan insomnia.

Asupan Triptofan

[Fimela] diet sehat
Ilustrasi diet sehat | unsplash.com/@amvillamayor

Asam amino triptofan adalah elemen terpenting bagi otak. Kandungan triptofan dalam makanan yang Anda konsumsi nantinya dipecah oleh bifidobacteria (mikroba usus). Dengan begitu produk tersebut sampai di otak dan diproses untuk menghasilkan hormon serotonin untuk mengatur mood Anda. Jika Anda kekurangan bifidobakteri akibat asupan makanan yang tidak teratur, hal ini akan mempengaruhi suasana hati dan memperburuk kesehatan mental Anda.

Pastikan asupan triptofan Anda tetap terjaga agar peran mikroba usus bekerja dengan semestinya. Hal tersebut dilakukan agar Anda tidak akan mudah mengalami depresi kembali. Jika Anda kehabisan triptofan, pemulihan depresi hanya berlangsung sementara saja.

Lakukan program diet yang tepat dan sehat adalah upaya Anda untuk menjaga perkembangan mikroba usus dengan baik. Semakin optimal kerja mikroba usus Anda semakin baik juga otak Anda bekerja. Dan jangan lupa, mikroba usus yang sehat tidak terlepas dari makanan yang Anda konsumsi.

Pada dasarnya sifat mikroba usus di dalam tubuh Anda dapat berubah dengan cepat mengikuti pola makan Anda. Jika Anda menjalani pola diet yang buruk tentu mikroba baik tersebut akan menghilang ataupun performanya akan menurun.

 

Penulis 

Ignatia Ivani 

Universitas Multimedia Nusantara 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya