5 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Saat Menyantap Makanan Pedas

Berbagai hal yang terjadi pada tubuh saat menyantap makanan pedas, seperti merasa linglung hingga dapat menurunkan berat badan.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 08 Okt 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Makan Pedas
Ilustrasi makan pedas (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang sangat menyukai rasa pedas. Bahkan merasa ada yang kurang saat tak ada sambal di makanannya.

Ada berbagai reaksi yang timbul setelah seseorang menyantap makanan pedas. Mulai dari rasa terbakar di lidah dan bibir, ingus yang keluar dari hidung, hingga berkeringat berlebihan. Namun, tahukah kamu mengapa saat menyantap makanan pedas timbul reaksi demikian?

Lalu, apa saja dampak baik dan buruk setelah mengonsumsi makanan pedas? Berikut lima reaksi yang terjadi pada tubuh saat Anda menyantap makanan pedas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:


1. Membakar banyak kalori

diet-kezo
ilustrasi kalori/unsplash

Zat capsaicin yang ada pada cabai dianggap mampu mengurangi lemak pada tubuh. Pasalnya, saat mengonsumsi makanan pedas, tubuh akan mengeluarkan keringat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membantu menurunkan berat badan.

Meskipun begitu, jumlah lemak yang luntur karena makan pedas tak terlalu banyak. Makan pedas justru bisa meningkatkan asam lambung.


2. Toleransi terhadap rasa sakit meningkat

Sakit perut asam lambung
Ilustrasi asam lambung. (Foto: YAKOBCHUK VIACHESLAV/ Shutterstock)

Rasa pedas akan menimbulkan iritasi. Saat capsaicin masuk, tubuh akan otomatis melawannya. Reaksi seperti ini mirip saat tubuh merespon alergi.

Setelah tubuh mengetahui adanya capsaicin, selaput lendir akan berubah menjadi mode pertahanan. Oleh karena itu, saat menyantap sesuatu yang pedas, tubuh akan membuat lendir (ingus) untuk membilas capsaicin.

Para ahli menyatakan bahwa capsaicin mampu menargetkan zat khusus di otak yang bertanggung jawab atas perasaan menyakitkan tersebut. Hal tersebut mampu menipu otak kita untuk mengabaikan rasa sakit yang ada.


3. Sistem kekebalan meningkat

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Ilustrasi Tubuh Sehat dan Kuat Credit: unsplash.com/Andrew

Ketika menikmati makanan pedas, tubuh Anda akan diperkaya dengan antioksidan. Antioksidan sendiri mampu melindungi Anda dari kuman yang menyerang tubuh.


4. Telinga menjadi tuli

Penyakit Bahaya di Balik Telinga Berdenging (Dora-zett/Shutterstock)
Penyakit Bahaya di Balik Telinga Berdenging (Dora-zett/Shutterstock)

Saat terlalu banyak menyantap makanan pedas, Anda dapat merasakan tuli sementara. Secara tiba-tiba teliga akan berdengung dan kehilangan fungsinya secara optimal.

Hal ini karena menyantap makanan pedas dapat memberikan stimulus berlebih pada syaraf trigeminal yang menyebabkan pembengkakan sehingga mempengaruhi pendengaran.

Fungsi pendengaran akan kembali normal setelah mulut sudah tak merasakan pedas lagi.


5. Merasa linglung

Awas, Terlalu Sering Melamun Kualitas Hidup Retan Menurun
Melamun dan berkhayal mampu menurunkan kualitas hidup Anda. Cegah dengan cara berikut

Semakin menyantap makanan pedas, itu akan merangsang reseptor di kulit untuk merespons energi panas. Setelah itu, tubuh akan menanggapi pengaruh panas tersebut dan mengirim sinyal pada sistem syaraf otak dan membuat orang merasa linglung dan bingung.

Hal ini akan membuat otak lambat dalam menerima informasi dan sakit kepala.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya