China Batasi Waktu Anak Bermain Game Online Jadi 3 Jam Seminggu

Pemerintah China membatasi waktu anak dalam bermain game online maksimal tiga jam seminggu.

oleh Ulya Kaltsum diperbarui 01 Sep 2021, 19:06 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 19:06 WIB
Anak Main Game
Ilustrasi/copyright pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta China membatasi remaja berusia di bawah 18 tahun untuk bermain game online. Hal ini disampaikan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPAA) bahwa bermain video game online hanya boleh dilakukan selama tiga jam per minggu. 

Dalam aturan baru tersebut, remaja di bawah 18 tahun hanya boleh bermain game satu jam sehari, yakni pada pukul 8-9 malam selama akhir pekan dan hari libur resmi. Sebelumnya, pemerintah China mengizinkan remaja di bawah 18 tahun bermain game 90 menit sehari. 

Pemerintah China semakin khawatir mengenai dampak game bagi kaum mudanya, seperti kesehatan mata dan mental yang memburuk hingga kecanduan game online. 

Selain itu, China juga menyerukan upaya untuk menghentikan kecanduan game yang digambarkan sebagai "candu spiritual". 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aturan Dalam Bermain Game Online

Bendera China
Ilustrasi (iStock)

Para pengguna game online harus mendaftar dengan kartu ID atau memberikan identitas asli. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak berbohong mengenai usia mereka. 

Selain itu, perusahaan dilarang memberikan penawaran layanan apa pun pada anak di bawah umur di luar jam yang sudah ditentukan. 

"Ada lebih dari 11 juta anak di bawah umur yang bermain video game di China hari ini dan kami memperkirakan batasan baru akan mengarah pada penurunan jumlah pemain dan pengurangan jumlah waktu dan uang yang dihabiskan di permainan oleh mereka berusia di bawah 18 tahun," kata Daniel Ahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021). 

 

 

Dampak Aturan Waktu Bermain Game

Ilustrasi bermain game
Ilustrasi bermain game (Foto:Shuuterstock)

Aturan baru ini jelas berdampak bagi industri game global yang melayani puluhan juta pemain muda di pasar game terbesar di dunia. Pasalnya, aturan juga berlaku bagi perusahaan yang menyediakan layanan game online untuk anak-anak, akan ada pembatasan untuk melayani pengguna di luar jam yang telah ditentukan. 

Langkah yang diambil oleh pemerintah Cina tersebut juga berdampak pada saham kelas berat game online yang mulai turun. Salah satunya adalah saham video game online Eropa Ubisoft dan Embracer Group masing-masing turun lebih dari 2%. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya