Studi: Varian Omicron pada Anak Lebih Ringan dibanding Delta

Sebuah penelitian menemukan bahwa varian Corona Omicron secara inheren lebih ringan pada anak-anak di bawah 5 tahun daripada varian Delta,

oleh Camelia diperbarui 23 Feb 2022, 19:33 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2022, 10:01 WIB
Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak didampingi orang tua mereka bermain di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti menganalisis catatan kesehatan elektronik untuk sekitar 80.000 anak di bawah usia 5 tahun yang terinfeksi Covid-19 untuk pertama kalinya di Amerika Serikat.

Mereka menemukan bahwa varian corona Omicron secara inheren lebih ringan pada anak-anak di bawah 5 tahun, dengan infeksi yang mengarah ke hasil yang jauh lebih ringan daripada varian Delta, menurut sebuah studi yang diterbitkan Kamis lalu.

Studi ini juga menunjukkan 70% pengurangan rawat inap, penerimaan unit perawatan intensif dan ventilasi mekanis di antara anak-anak yang terinfeksi Omicron dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi Delta. 

Mereka juga menemukan pengurangan 29% dalam kunjungan ke ruang gawat darurat. Data kematian tidak disertakan karena hanya sedikit yang dilaporkan. Sekitar 1% anak-anak yang terinfeksi Omicron dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan sekitar 3% anak-anak yang terinfeksi Delta.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masih Diperlukan Penelitian Lebih Lanjut

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak didampingi orang tua mereka bermain di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Studi ini juga menemukan bahwa kedua varian secara tidak proporsional menginfeksi anak-anak kulit hitam, tetapi terutama varian Omicron. Lebih dari seperempat (26%) dari anak-anak yang terinfeksi Omicron adalah anak berkulit hitam.

“Terlepas dari hasil yang menggembirakan ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memantau konsekuensi akut jangka panjang dari infeksi Omicron, kecenderungan pengembangan 'long covid,' kecepatan penyebaran, potensi mutasi, dan bagaimana infeksi sebelumnya mengubah respons klinis," tulis para peneliti.

“Selain itu, meskipun infeksi dari varian Omicron berdasarkan analisis ini tampak lebih ringan, karena peningkatan penularan Omicron, jumlah keseluruhan kunjungan departemen darurat, rawat inap, penerimaan ICU, dan penggunaan ventilator mekanik pada anak-anak mungkin masih lebih besar dengan varian Omicron dibanding varian Delta," sambung mereka.

 

 

 


Riwayat Rawat Inap Covid-19 pada Anak

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Seorang anak bermain ayunan di aman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Rawat inap Covid-19 di antara anak-anak telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Pada minggu terakhir bulan Desember, ada sekitar 10 rawat inap untuk setiap 100.000 anak di bawah usia 5 tahun, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Lebih lanjut, penelitian ini melibatkan sekitar 7.000 anak yang terinfeksi pada saat varian Omicron dominan dan sekitar 63.000 anak terinfeksi saat varian Delta dominan. 

Sampel virus tidak diurutkan untuk setiap anak, tetapi diasumsikan berdasarkan data sekuensing yang lebih luas dari waktu itu. Omicron menyumbang sekitar 92% sampel selama dua minggu yang berakhir pada tanggal 6 Januari 2022, sementara Delta menyumbang 99% sampel antara September dan pertengahan November

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya