Lebih Banyak Anak yang Dirawat di RS Selama Gelombang Omicron Dibandingkan Delta

Anak-anak hampir empat kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit selama lonjakan varian Omicron COVID-19 dibandingkan dengan yang disebabkan oleh Delta.

oleh Camelia diperbarui 26 Feb 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2022, 08:00 WIB
Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Seorang anak bermain ayunan di aman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak hampir empat kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit selama lonjakan varian Omicron COVID-19 dibandingkan dengan yang disebabkan oleh Delta, menurut laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Laporan tersebut memeriksa data rawat inap dari Amerika Serikat dari saat Delta dominan (yang ditetapkan CDC antara 1 Juli hingga 18 Desember) dan saat Omicron dominan (19 Desember 2020 hingga 22 Januari 2022).

Dilansir dari Euronews, studi ini menemukan bahwa selama minggu puncak Omicron, 7,1 anak per 100.000 dirawat di rumah sakit setiap minggu dengan komplikasi terkait COVID-19 dibandingkan dengan 1,8 per 100.000 selama minggu puncak Delta.

Sementara itu sejak vaksin COVID-19 disetujui, ada perdebatan tentang manfaat vaksinasi anak-anak yang tidak memiliki kondisi medis yang mendasarinya karena kemungkinan mereka mengembangkan penyakit parah akibat COVID-19 cukup rendah, dan beberapa berpendapat bahwa ini harus dilakukan seimbang terhadap potensi efek samping vaksin.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peningkatan tingkat rawat inap terbesar pada balita

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak didampingi orang tua mereka bermain di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Namun CDC menyatakan, "Strategi untuk mencegah COVID-19 di antara anak-anak dan remaja, termasuk vaksinasi orang yang memenuhi syarat, sangat penting".

Peningkatan tingkat rawat inap terbesar di antara kelompok mana pun dalam kategori di bawah 18 terlihat pada mereka yang berusia antara 0-4 tahun, yang tidak memenuhi syarat untuk vaksin COVID-19 di Amerika Serikat dengan 15,6 rawat inap mingguan per 100.000 dibandingkan dengan 2,9 selama gelombang Delta .

Tingkat rawat inap jauh lebih rendah pada remaja yang divaksinasi

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak bermain gelembung sabun saat menghabiskan waktu di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tingkat rawat inap jauh lebih rendah pada remaja yang divaksinasi daripada mereka yang tidak divaksinasi, menurut penelitian CDC. Remaja lebih dari enam kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait Covid-19 daripada remaja yang telah menerima vaksin Covid-19, dengan 23,5 remaja yang tidak divaksinasi dirawat di rumah sakit setiap minggu per 100.000 dibandingkan dengan 3,8 per 100.000 yang divaksinasi.

Pada 31 Desember 2021, 54 persen dari populasi berusia 12-17 tahun dan 16 persen dari mereka yang berusia 5-11 tahun telah menyelesaikan serangkaian vaksinasi primer COVID-19,” kata CDC.

Meningkatkan cakupan vaksinasi di antara kedua kelompok usia dapat mengurangi rawat inap terkait COVID-19”.

Tidak ada perbedaan antara Omicron dan Delta

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak didampingi orang tua mereka bermain di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

CDC mencatat bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan antara periode dominan Delta dan Omicron dalam proporsi rawat inap yang kemungkinan terkait dengan COVID-19.

Studi tersebut juga mengatakan bahwa penerimaan insidental, orang-orang yang berada di rumah sakit karena alasan yang tidak terkait dengan COVID-19 dan kemudian dites positif saat berada di rumah sakit, tidak memperhitungkan peningkatan tingkat rawat inap selama Omicron.

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya