Liputan6.com, Jakarta - Saat menjalani puasa Ramadhan, terkadang ada saja hal-hal yang menyulut emosi kita. Padahal, puasa tidak hanya menahan haus dan lapar, tapi juga menahan amarah.Â
Selain mengurangi pahala puasa, rasa marah yang berlebihan bahkan bisa membatalkan puasamu. Bagi sebagian individu, menahan marah memang menjadi tantangan tersendiri.Â
Menahan rasa marah bahkan dirasa lebih sulit daripada menahan lapar dan haus. Untuk itu, ketahui beberapa cara yang membantu mengontrol amarahmu saat berpuasa berikut ini.
Advertisement
Baca Juga
1. Perhatikan sumber emosi yang sebenarnya
Akar dari rasa marahmu bisa berasal dari faktor internal atau eksternal. Faktor internal ini bisa berupa kegagalan yang dirasakan, perasaan ketidakadilan dan rasa frustrasi.
Sedangkan, faktor eksternal bisa berupa perasaan kehilangan, ejekan, atau penghinaan. Secara tidak sadar, akan sangat mudah bagimu untuk marah pada orang lain sebagai bentuk penyaluran emosi.
2. Beristirahat sejenak
Jika Anda merasa marah pada seseorang, berikan waktu istirahat pada dirimu sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk menenangkan diri dan menghindarkanmu dari luapan emosi yang meledak-ledak.
Jika Anda sudah bisa mengendalikan diri dan mengatur perasaanmu terhadap orang yang membuatmu marah, maka Anda akan cenderung terhindar dari konflik.
3. Lepaskan rasa dendam
Menyimpan rasa dendam pada berbagai hal yang terjadi di masa lalu adalah alasan utama yang bisa menimbulkan emosi pada seseorang. Menyimpan rasa dendam itu sangat tidak sehat, dengan melepaskan rasa dendam Anda akan lebih mudah dalam menjalani hidup.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4. Ambil napas dalam-dalam
Mengambil napas dalam-dalam dapat membantumu menenangkan diri dan menghindari rasa marah berlebihan pada seseorang. Untuk mendapatkan manfaat dan potensi relaksasi, Anda bisa mengambil napas dari bagian perut.
Letakkan tanganmu pada bagian diafragma (diantara perut dan dada) dan tarik napas dalam-dalam hingga tanganmu ikut bergerak saat perutmu mulai mengembang. Lalu bernapaslah dengan perlahan-lahan.
Pertahankan fokusmu hingga Anda merasa sudah bisa mengendalikan emosi.
5. Arahkan kemarahanmu pada hal positif
Alih-alih mengalihkan kemarahanmu pada orang lain dan bisa berdampak buruk, Anda bisa mengarahkan rasa marahmu pada aktivitas lain.
Anda bisa menjadi produktif dengan membersihkan rumah, berolahraga, atau melakukan tugas yang sempat tertunda. Dengan begitu, Anda bisa menyalurkan emosimu sambil melakukan sesuatu yang produktif.
Advertisement
6. Sabar dan fokus pada ibadah
Jika saat berpuasa Anda berada dalam posisi sulit yang pada akhirnya membuatmu marah, cobalah untuk bersabar. Munculkan berbagai pikiran positif yang bisa membantumu meredakan sedikit rasa marah.
Yakinkan dirimu sendiri bahwa masalah ini akan segera berlalu dan Anda cukup kuat untuk bisa mengatasinya sendiri. Selain itu, Anda juga harus memahami bahwa rasa marah tersebut tidak akan berlangsung selamanya dan hanya perasaan sementara saja.
Pikirkan berbagai dampak buruk yang bisa saja terjadi jika Anda menuruti emosimu. Setelah Anda merasa tenang, Anda bisa memfokuskan diri pada ibadah dan berbagai amalan lain yang bisa Anda kerjakan.
Selain bisa mendapatkan ketenangan, Anda juga menjadi lebih bisa menahan diri saat beribadah. Jadikan peristiwa tersebut sebagai ujian yang bisa membuatmu lebih bersabar dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Niscaya, Anda akan bisa menemukan banyak hikmah di balik setiap cobaan.