Ketahui Penyebab dan Efek Buruk Bullying di Tempat Kerja

Penindasan di tempat kerja dapat menyebabkan kerusakan yang nyata bagi korban bullying.

oleh Fany Triany diperbarui 07 Jun 2022, 16:03 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 16:03 WIB
Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Tindak Kekerasan dan Penganiayaan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Penindasan di tempat kerja jauh lebih luas daripada yang Anda bayangkan. Menurut Workplace Bullying Institute, sekitar 30% pekerja Amerika melaporkan pernah diintimidasi di tempat kerja dan 45% lainnya berlaku pada pekerja jarak jauh.

Penindasan atau bullying bisa berupa lelucon yang menyinggung hingga lelucon yang tampaknya menyenangkan tetapi bisa membuat target merasa frustasi bahkan malu.

Perilaku bullying di tempat kerja dapat menambah stres pada pekerjaan apapun. Anda mungkin meninggalkan pekerjaan dengan perasaan marah, malu, lemah dan ketakutan. Selain itu, peninandasan juga bisa memengaruhi penurunan kualitas kerja seseorang.

Mengutip dari Helpguide.org, Senin (6/6/2022), berikut adalah bentuk, penyebab dan efek dari bullying di tempat kerja.

Ada empat bentuk intimidasi di tempat kerja, di antaranya:

1. Penindasan verbal

Jenis intimidasi ini dapat melibatkan pemanggilan nama, ancaman dan komentar tidak pantas lainnya. Selain itu, mencampurkan kritik membangun dengan bahasa merendahkan juga termasuk ke dalam bentuk intimidasi.

2. Cyberbullying atau perundungan dunia maya

Penindasan dunia maya dapat mencakup upaya untuk mengejek atau mengintimidasi rekan kerja melalui pos media sosial, email, atau sistem pesan online lainnya. Ini juga berlaku pada saat seseorang mungkin meninggalkan komentar hinaan di bawah foto profil atau mencoba mempermalukan Anda di dalam grup obrolan pekerja.

Dalam beberapa kasus, aksi cyberbullies dapat beroprasi secara anonim. Satu studi menemukan bahwa hampir 15% orang dewasa dilaporkan menjadi target cyberbullying, dengan rentang usia mulai dari 15 hingga 25 tahun.

3. Pengasingan sosial

Pada proses intimidasi pengasingan sosial, biasanya seorang penindas akan berbicara di belakang Anda dan membuat jarak antara Anda dengan rekan kerja lainnya. Tujuannya adalah untuk membuat kita merasa terisolasi di tempat kerja atau mengurangi status jejaring sosial Anda.

4. Sabotase

Seorang penindas sangat manipulatif. Mereka bisa menampakkan wajah menyenangkan tetapi diam-diam mengambil tindakan untuk mengurangi kualitas kerja Anda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Efek penindasan di tempat kerja

[Bintang] Sembilan Tahun Ngebully Teman Sendiri, Akhirnya Pria Ini Masuk Penjara
Inilah akhir dari cerita seorang pria yang selama sembilan tahun selalu membully temannya, meskipun ia sudah tak berada di sekolah yang sama. (Ilustrasi: Bullying | Bully Awareness Resistance Education)

Penindasan yang dianggap sepele oleh pelaku nyatanya dapat menyebabkan kerusakan nyata dan jangka panjang pada pikiran dan tubuh seseorang. 

1. Gangguan mental

Bullying dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental Anda. Ini dapat dikontribusi pada depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya. Situasi tersebut juga menimbulkan rasa putus asa yang panjang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek psikologis dari bullying bisa membekas dalam waktu yang lama. Bahkan studi ini menemukan bahwa sebuah intimidasi di tempat kerja adalah penyumbang masalah kesehatan mental seorang pria di lima tahun ke depan.

2. Efek fisik

Selain mental, kesehatan fisik juga dapat terancam jika Anda menjadi korban intimidasi di tempat kerja. Korban penindasan lebih berIsiko mengalami nyeri sakit kepala, nyeri leher kronis dan nyeri akut pada bagian tubuh lainnya.

Penindasan di tempat kerja bahkan telah dikaitkan dengan peningkatan rIsiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, penyakit katup jantung, strok, aterosklerosis, aritmia, penyakit jantung coroner, deep vein thrombosis, gagal jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit arteri perifer, dan penyakit vena perifer. 

3. Sulit tidur

Studi menunjukkan bahwa bullying dapat mengurangi kualitas tidur Anda. setelah tidur terganggu, Anda akan rentan terhadap masalah lain seperti sulit tidur, susah berkonsentrasi, kelelahan, masalah memori, dan perubahan suasana hati.

4. Karir hancur

Penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang ditindas lebih mungkin absen dari pekerjaan. Anda akan sering ijin karena sakit kepala, atau Anda memutuskan untuk tinggal di rumah demi menghindari si penindas.

Ketika situasi ini semakin buruk, maka Anda ingin merasa lepas dari tugas tanggung jawab pekerjaan, menurunkan kinerja atau prestasi, hingga hancurnya karir yang susah payah Anda bangun.

Alasan terjadinya intimidasi di tempat kerja

Ilustrasi Bullying
Ilustrasi Bullying Foto oleh Keira Burton dari Pexels

Memahami latar belakang pelaku bullying dan mengetahui alasan mengapa mereka melakukannya sangat penting Anda untuk pahami, tujuannya agar bisa menghindari atau mengatasi permasalahan tersebut. 

Latar belakang pelaku atau pengganggu, seperti:

1. Pelaku biasanya seorang yang ekstravert

2. Bukan orang yang menyenangkan

3. Tidak berperasaan

4. Tidak jujur

5. Manipulatif secara strategis

Alasan atau motif pengganggu, antara lain:

1. Mereka iri

Seorang penindas mungkin merasa terancam oleh kesuksesan yang orang lain miliki, sehingga perasaan iri melatarbelakangi perbuatan mereka.

Ironinya, bahkan bos juga dapat menggunakan perilaku bullying untuk meruntuhkan karyawan yang berpotensi naik pangkat dengan cepat.

Selain itu, seorang penindas mungkin memantau kesuksesan popularitas Anda di mata orang lain sebagai pendorong utama untuk melakuakn serangan intimidasi.

2. Keyakinan fanatik

Seorang penindas memiliki pendapat fanatik dan menargetkan seseorang yang berbeda dengan dirinya. Mungkin si penindas adalah seroang pria yang tidak percaya wanita bisa bekerja di bidang spesifik seperti yang dia lakukan.

Atau mungkin si penindas melihat Anda seperti ancaman karena agama, ras, atau orientasi seksual. 

3. Emosional atau amarah

Penindas mungkin individu yang pemarah dengan kontrol impuls yang buruk. Misalnya, bos yang kasar menyerang Anda ketika tenggat waktu pekerjaan terlewat atau klien tampak tidak senang. Kemarahan mereka yang diluapkan ini mungkin bentuk ketidakberdayaan dirinya sendiri.

4. Lingkungan pekerjaan itu sendiri

Perilaku intimidasi lebih mungkin terjadi di tempat kerja yang mengalami perubahan organisasi, seperti:

- Perubahan pemimpin yang menggiring seluruh karyawan untuk bermain dalam manajemen konflik.

- Menunggu waiting list di rumah makan yang kekurangan pegawai.

- Staf rumah sakit yang kurang tidur namun terus-menerus menghadapi pasien hidup dan mati, dan lain sebagainya.

Cara menghadapi pengganggu di tempat kerja

ilustrasi senang
ilustrasi senang (Sumber: Unsplash) / Brooke Cagle

Ada tiga cara untuk mengatasi bahkan mengatasi pengganggu di tempat Anda bekerja, di antaranya:

1. Beranikan diri untuk bicara dengan si pengganggu dan ceritakan pada teman Anda

Berbicara menjadi cara terbaik untuk melindungi rasa kesejahteraan diri sendiri. Meskipun konfrontasi bisa sangat menegangkan, tetapi sering kali cara ini membuat Anda lebih berani.

Jika konfrontasi dengan si pelaku bullying terasa menakutkan, Anda bisa beralih ke cara lain yaitu dengan berbicara pada teman terdekat. Sebab, hal itu akan membantu seseorang mengingat bahwa kita tidak sendiri. 

2. Bikin catatan secara terperinci setiap kejadian intimidasi

Tuliskan waktu, tempat dan apa yang terjadi pada diri Anda. Jika ada, bisa juga untuk menyertakan nama saksi yang melihat kejadian-kejadian tersebut.

Sebagai tambahan, Anda boleh menuliskan bagaimana seluruh insiden tersebut mempengaruhi kinerja, fisik, ataupun psikis.

Perlu diingat bahwa catatan dibuat secara terperinci, tetapi tetap objektif. Hindari melebih-lebihkan atau menyunting sesuatu yang tidak ada. 

Anda bisa menggunakan catatan ini untuk ditunjukan pada atasan, manajer SDM, atau jika parah Anda berhak melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.

3. Ubah fokus pikiran dari mencari kesalahan diri sendiri menjadi seorang yang lebih produktif

Luangkan waktu untuk menyesuaikan fokus pikiran Anda dengan membuat daftar kegiatan produktif yang bisa dilakukan. Usahakan juga untuk meminimalisir interaksi dengan si penindas.

Perilaku intimidasi bisa terjadi karena indikasi dari ketidaknyamanan diri mereka sendiri. Maka dari itu, berhentilah mencari kekurangan dalam karakter diri Anda atau menyalahkan diri sendiri atas situasi tersebut.

Infografis 6 Pasal Sorotan UU Cipta Kerja
Infografis 6 Pasal Sorotan UU Cipta Kerja (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya