7 Tips Ini Bisa Bantu Kamu Mengatasi Rasa Malas dan Menunda-nunda Pekerjaan

Rasa malas bisa saja menghambat aktivitas yang kamu lakukan. Kondisi ini juga kemudian dapat memicu kebiasaan malas bergerak yang dapat berdampak pada berbagai masalah kesehatan.

oleh Azizah Savira diperbarui 08 Sep 2022, 09:07 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 09:07 WIB
[Fimela] Ilustrasi Malas
Zodiak paling malas | pexels.com/@olly

Liputan6.com, Jakarta - Rasa malas bisa saja menghambat aktivitas yang kamu lakukan. Kondisi ini juga kemudian dapat memicu kebiasaan malas bergerak yang dapat berdampak pada berbagai masalah kesehatan. Lalu, bagaimana cara menghilangkan rasa malas ini?

Pada umumnya, orang malas kemudian dapat diartikan juga dengan kebiasaan tidak melakukan kegiatan yang sebenarnya bisa dia lakukan. Rasa malas dapat terjadi juta akibat sejumlah alasan, misalnya saja target yang tidak realistis, keinginan mendapatkan hasil yang sempurna, juga tidak menyusun rencana.

Beberapa peneliti dari University of Oxford sendiri mengatakan rasa malas ternyata banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis, tak hanya dari faktor psikologis saja. Untuk dapat mengetahui hal ini, peneliti kemudian melakukan berbagai pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) serta meneliti aktivitas otak yang mempengaruhi motivasi dan rasa malas pada diri seseorang.

Saat seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, bagian korteks premotorik otak kemudian cenderung menyala sebelum titik lain pada otak yang mengendalikan gerakannya menjadi aktif. Sebaliknya, pada orang yang malas, korteks premotorik ini kemudian tidak menyala akibat koneksinya yang terputus.

Para peneliti sendiri menduga bahwa koneksi otak yang menghubungkan “keputusan dalam melakukan sesuatu” menjadi tindakan nyata yang kurang efektif pada orang yang pemalas. Otak pada orang malas harus bekerja lebih keras agar dapat mengubah keputusan yang diambil menjadi tindakan-tindakan nyata.

Hal ini jelas membutuhkan lebih banyak energi. Tim peneliti dari neurologi Masud Husain dari University of Oxford melakukan sebuah studi terpisah dalam jurnal Cerebral Cortex (2015) yang kemudian menemukan bahwa kadar dopamin pada otak seseorang akan berdampak kepada motivasinya dalam melakukan sesuatu.

Mencari Tau Penyebabnya

Ilustrasi sedih, kecewa, malas
Ilustrasi sedih, kecewa, malas. (Photo by Aleksandra Sapozhnikova on Unsplash)

Pekerja keras sendiri umumnya memiliki tingkat dopamin yang tinggi. Sementara kadar hormon yang rendah akan langsung mengalami penurunan motivasi yang dimiliki.

Untuk menghindari dampak-dampak mengkhawatirkan dari kemalasan, berikut ini adalah  cara menghilangkan rasa malas yang sehat dan praktis untuk kamu terapkan dalam kehidupan profesional dan personal sehari-hari:

1. Mencari tahu penyebab utamanya

Kemunculan rasa malas memang sulit dibendung. Bila mengalaminya, kamu sebaiknya mencari tahu apa penyebab di baliknya terlebih dulu. Luangkan sedikit waktumu untuk introspeksi diri agar kamu bisa tahu pasti faktor yang memicu rasa malasmu. Rasa lelah, kewalahan, atau bahkan takut mungkin saja menjadi dalang di balik rendahnya motivasimu untuk beraktivitas.

Kamu bisa memulai proses tersebut dengan mencatat aktivitas harian yang kamu lakukan, setidaknya selama 1 minggu. Aktivitas ini akan membuatmu lebih mudah mendeteksi kegiatanmu dan menemukan pola yang mungkin menjadi celah kemalasanmu.

Apabila rasa malas muncul karena rasa lelah, beristirahatlah sejenak dan fokuskan diri untuk rileks. Dan jika penyebabnya adalah kewalahan karena terlalu banyaknya tugas, ada baiknya kamu mundur sesaat guna mengatur prioritasmu dan mengatasinya satu per satu.

2. Berpikir positif agar kembali bersemangat

Pikiran negatif adalah musuh besar yang harus senantiasa kita basmi. Kemalasan tidak jarang berujung pada munculnya rasa bersalah dan pesimis karena kamu merasa gagal dan tidak menghasilkan apapun.

Cari tahu cara menghilangkan pikiran negatif, dan mulailah berpikir positif dengan menyemangati diri bahwa kamu bisa menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan hari ini juga. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang bisa kamu kerjakan. Bila kamu tidak memulainya, tidak akan ada yang selesai!

Tips lainnya

Makan - Vania
Ilustrasi Makan/https://unsplash.com/Mike Mayer

3. Hindari Sikap Perfeksionis

Sebuah analisis Psychological Bulletin mengungkapkan bahwa seorang yang malas mengalami peningkatan perfeksionisme dalam kurun waktu yang lama. Lingkungan kerja yang menuntut kesempurnaan juga menjadikan anak muda lebih kompetitif. Hal ini juga menjadi penyebab mereka menjadi lebih kritis terhadap dirinya sendiri.

4. Penuhi Asupan Makanan

Penuhi asupan makanan atau sumber energi. Perbaikan gaya hidupmu juga akan sangat berpengaruh dalam memerangi kemalasan. Kamu dapat memulainya dengan memilih asupan makanan kaya energi dan bergizi.

Konsumsi makanan yang tinggi protein sendiri kemudian dapat meningkatkan energi serta menjaga kadar gula darah dalam keadaan yang stabil. Hal ini juga sekaligus akan membuatmu semangat dalam beraktivitas setiap hari.

Beberapa asupan ini di antaranya dada ayam, daging sapi, telur, susu, keju, tahu, yoghurt, pisang dan tempe. Selain itu hindari juga berbagai asupan makanan tinggi lemak dan gula, sebab jenis-jenis makanan ini lebih lama dicerna serta dapat memicu meningkatnya kandungan gula dalam darah.

5. Kerjakan Mulai dari yang Termudah

Buatlah daftar pekerjaan dimulai dari yang termudah untuk dilakukan saat baru mulai bekerja. Mengerjakan pekerjaan dimulai dari yang tersulit tentunya akan memakan banyak waktu dan pikiran yang lebih lama. Hal ini kemudian akan membuatmu merasa kelelahan setelah selesai mengerjakannya.

Dengan mengerjakan pekerjaan yang mudah terlebih dahulu kemudian kamu akan dapat mengontrol mood untuk tetap dapat bekerja secara konsisten. Tugas yang telah kamu selesaikan sebelumnya akan meningkatkan motivasi agar dapat menyelesaikan seluruh to-do-list. Hal ini kemudian dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa malas dalam mengerjakan sesuatu.

Tips lainnya

Suasana ruang kerja dokter Anggi. (Foto: Koleksi Pribadi Dokter Anggi)
Suasana ruang kerja dokter Anggi. (Foto: Koleksi Pribadi Dokter Anggi)

6. Beri penghargaan atas pencapaian diri

Salah satu cara menghilangkan rasa malas adalah dengan memberikan suatu penghargaan untuk diri. Sebab, ketika kamu menantikan sesuatu itu dapat menghentikan rasa malas dari awal. Kamu justru secara tidak langsung memotivasi diri untuk fokus pada apa yang kamu lakukan demi reward di akhir jalan.

Ada banyak cara untuk menunjukan penghargaan diri atas pekerjaan yang kamu lakukan dengan baik. Tentukan tujuan dan tetapkan penghargaan yang sesuai. Misalnya dengan memberi hari untuk istirahat dan staycation setiap kali proyek besar berhasil kamu selesaikan.

Mengatasi rasa malas memang tidak mudah. Perlu disiplin dan proses maupun usaha yang kontinyu agar kamu senantiasa dapat mengusirnya. Ingatlah bahwa cara menghilangkan rasa malas bekerja harus mulai dari diri sendiri!

7. Cari suasana atau tempat baru untuk bekerja

Karena kondisi pandemi banyak pekerja yang harus bekerja dari rumah. Bagi beberapa orang, bekerja dari rumah memunculkan banyak alasan untuk terus-menerus menunda-nunda pekerjaan. Saat ingin produktif cari ruang-ruang kerja publik seperti perpustakaan, cafe atau co-working space di mana kamu dikelilingi orang-orang yang bekerja juga atau kegiatan.  Tentunya pilih tempat dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Berada di sekitar orang lain yang bekerja keras dapat memotivasi kita untuk bekerja keras juga. Kamu bisa juga menciptakan suasana ini di rumah dengan menentukan tempat kerja bersama dengan anggota keluarga di rumah agar lebih fokus. Atau secara berkala ubah layout ruang kerja untuk mendapatkan suasana baru.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya