Serangan Jantung Jadi Penyebab Tragedi Itaewon, Yuk Pelajari CPR untuk Selamatkan Korban Henti Jantung

Sekitar lebih dari 50 korban awalnya dilaporkan menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung saat tragedi Halloween Itaewon.

oleh Hani Safanja diperbarui 30 Okt 2022, 14:51 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2022, 14:51 WIB
Pesta Haloween di Itaewon Tewaskan 120 Orang Akibat Berdesakan
Puing-puing terlihat di lokasi korban tewas dan luka-luka dalam tragedi Halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Terkait insiden tersebut, Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan para pejabat untuk mengirim tim pertolongan pertama bagi mereka yang terkena dampak. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi yang terjadi di Itaewon merupakan insiden yang memilukan. Kondisi yang berdesakan dan membuat sesak menjadi alasan mengapa banyak jatuhnya korban jiwa.

Mengutip dari Koreaboo, Minggu (30/10/2022), pada Kamis 29 Oktober, antara pukul 10:15-10:22 malam (KST), Kantor Pemadam Kebakaran Yongsan menerima beberapa laporan tentang kecelakaan penyerbuan manusia yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan.

Itaewon sebelumnya memang menjadi tempat terkenal yang menjadi tempat untuk merayakan Halloween. Kemudian, pada pukul 6:00 pagi, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengonfirmasi dalam sebuah pengarahan resmi di tempat kejadian bahwa 149 orang telah meninggal dunia.

Distrik Itaewon yang membuka kembali perayaan Halloween setelah sebelumnya ditunda karena pandemi, dilaporkan dipenuhi oleh 100.000 di jalanan Itaewon yang sempit. Adapun sebagai tetap menjaga keamanan, Itaewon mengirim lebih dari 200+ petugas untuk akhir pekan pada 28 Oktober- 31 Oktober 2022.

Peristiwa ini dimulai di sebuah gang sempit ketika para pengunjung mulai berjatuhan satu sama lain saat kerumunan orang terus mendesak. Lokasi yang hanya memiliki lebar sekitar empat meter dan sedikit menanjak kian memperburuk situasi.

Terjebak di antara kerumunan orang yang keluar dari gedung dan kerumunan orang yang keluar dari stasiun kereta bawah tanah Itaewon, sekitar lebih dari 50 korban awalnya dilaporkan menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung.

Karena tidak memiliki ruang dan personel yang cukup untuk menangani lonjakan kerumunan orang, teknisi medis darurat mulai memberikan pertolongan pertama berupa CPR kepada para korban di tempat kejadian di jalanan Itaewon.

Kemudian, apa yang dimaksud dengan CPR dan mengapa CPR bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang? Mari simak penjelasannya.


Apa itu CPR?

Ilustrasi CPR (Cardiopulmonary Resusication) (Resusitasi Jantung Paru/RJP).
Ilustrasi CPR (Cardiopulmonary Resusication) (Resusitasi Jantung Paru/RJP). (healthworldnet.com)

Melansir dari Medline Plus, CPR merupakan singkatan dari cardiopulmonary resuscitation. Di Indonesia, CPR juga dikenal dengan nama RJP (resusitasi jantung paru).

CPR merupakan prosedur penyelamatan nyawa darurat yang dilakukan ketika pernapasan atau detak jantung seseorang telah berhenti. Hal ini dapat terjadi setelah keadaan darurat medis, seperti sengatan listrik, serangan jantung, atau tenggelam.

CPR pernapasan penyelamatan dan kompresi dada. Pernapasan penyelamatan memberikan oksigen ke paru-paru orang tersebut. Adapun kompresi dada menjaga darah yang kaya oksigen tetap mengalir sampai detak jantung dan pernapasan dapat dipulihkan.

Sangat penting agar aliran darah dan pernapasan dilanjutkan sampai bantuan medis terlatih tiba. Hal ini dikarenakan jika aliran darah berhenti, kerusakan otak permanen hingga kematian dapat terjadi.

Adapun tekniknya berbeda tergantung pada usia atau ukuran seseorang, termasuk teknik yang berbeda untuk orang dewasa dan anak-anak yang telah mencapai pubertas, anak-anak berusia 1 tahun sampai awal pubertas, dan bayi (bayi berusia kurang dari 1 tahun).


Mengapa CPR Penting?

Ilustrasi CPR (pixabay)
Ilustrasi CPR (pixabay)

Apabila korban yang mengalami masalah pernapasan dan sesak dada tidak segera dibantu, aliran darah yang seharusnya mengalir terhambat dan menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian.

Mengutip dari Avive Life, serangan jantung mendadak, termasuk yang menjadi persoalan di Halloween Itaewon, dapat terjadi pada orang kapan saja dan di mana saja. Korban dari serangan jantung mendadak harus segera ditangani dengan CPR untuk meningkatkan peluang bertahan hidup sebelum bantuan medis tiba.

Apabila pendidikan kesehatan yang melatih CPR diajarkan, bayangkan betapa banyak korban yang seharusnya dapat diselamatkan ketika situasi yang tiba-tiba mengancam nyawa terjadi. CPR tentunya memberikan pengetahuan, kepercayaan diri, dan keterampilan untuk tetap tenang dalam keadaan darurat medis dan membantu orang yang membutuhkan.


Cara Melakukan CPR

CPR Tutorial
CPR (Dok: Cloud Hospital)

Melansir dari Palang Merah Internasional, terdapat 7 langkah yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang dengan CPR.

1. Periksa tempat kejadian untuk keamanan, cari tempat aman dan gunakan alat pelindung diri. Alat pelindung diri (APD) dapat berbentuk sarung tangan dan masker.

2. Periksa daya tanggap, kesadaran, pernapasan, pendarahan yang mengancam jiwa, atau kondisi lain dengan cara mengetuk pelan pipi dengan bagian luar tangan. Gunakan juga aroma-aroma menyengat dan tes respons dengan sedikit berteriak.

3. Apabila korban tidak merespons dan tidak bernapas atau napasnya terengah-engah, hubungi nomor darurat.

4. Letakkan orang tersebut telentang di atas permukaan yang kokoh dan rata


Langkah Selanjutnya

CPR Tutorial
CPR (Dok: Qardio)

5. Berikan 30 kompresi dada

Posisi tangan: Dua tangan berpusat di dada

Posisi tubuh: Bahu tepat di atas tangan, siku terkunci

Kedalaman: Setidaknya 2 inci

Kecepatan: 100 sampai 120 per menit

Biarkan dada kembali ke posisi normal setelah setiap kompresi

6. Berikan 2 kali napas, buka jalan napas ke posisi netral menggunakan teknik memiringkan kepala/dagu-angkat

Pastikan setiap tarikan napas berlangsung sekitar 1 detik dan membuat dada naik; biarkan udara keluar sebelum memberikan napas berikutnya

Catatan: Jika napas pertama tidak menyebabkan dada terangkat, miringkan kembali kepala dan pastikan segel yang tepat sebelum memberikan napas ke-2. Jika napas ke-2 tidak membuat dada terangkat, mungkin ada benda yang menghalangi jalan napas.

7. Lanjutkan memberikan set 30 kompresi dada dan 2 napas.

Infografis Tips Pilih Masker Medis Asli dan Aman Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tips Pilih Masker Medis Asli dan Aman Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya