Liputan6.com, Jakarta Pihak kepolisian Korea Selatan melakukan penyelidikan terhadap seorang pria yang memakai telinga kelinci dan diduga menghasut kerumunan untuk mendorong selama tragedi Itaewon pada Rabu, (02/11/22).
Dilansir dari laman Allkpop, telah dikonfirmasi bahwa polisi tengah menyelidiki pria yang disebut ‘bando telinga kelinci' yang diduga menghasut massa untuk mendorong selama tragedi Itaewon.
Menurut pihak Kepolisian Korea Selatan, pada Rabu (02/11/22) pria tersebut telah dipanggil untuk diperiksa.
Advertisement
Ia memberikan penjelasannya tentang situasi pada saat kecelakaan dan juga menjelaskan apakah dia sengaja untuk mendorong kerumunan saat perayaan halloween di gang sempit Itaewon.
Selama penyelidikan, pria itu membantah semua tuduhan bahwa dia yang mendorong dan membantah dia mendorong siapa pun.
Pria tersebut berbagi kesaksian keberadaannya selama kejadian saat dia membantah tuduhan itu.
Polisi juga mengidentifikasi dan melacak wanita lain dengan bando telinga kelinci, yang diyakini telah mendorong para korban pada saat kecelakaan.
Berdasarkan analisis video CCTV, polisi sedang memverifikasi identitas sejumlah orang yang diduga sengaja mendorong kerumunan pada saat kecelakaan.
Dua hari pasca tragedi Itaewon (31/10/22), Korea Selatan atas perintah presiden Yoon Seok Yeol diketahui telah memulai penyelidikan untuk mencari penyebab dari kecelakaan yang mengerikan itu.
Pihak kepolisian juga telah memperoleh barang bukti berupa rekaman CCTV dan juga video lainnya dari media sosial.
Saksi Mata
Menurut keterangan saksi mata yang ada di tempat dan juga video yang beredar, terlihat ada gerombolan orang yang terus berteriak untuk mendorong massa yang ada di depan mereka.
Seorang saksi mata lainnya di TKP juga memberikan keterangan, “Aku tidak tahu siapa yang memulainya, tetapi ketika orang-orang itu mulai mendorong dan berteriak ‘Tekan! Dorong!.’
Otomatis kerumunan juga saling mendorong dan maju bersama-sama.
Saksi mata lainnya juga, mengatakan, "Seorang pria dengan bando telinga kelinci telah menyuruh kami untuk saling mendorong."
"Aku lihat ia menyeringai dalam keadaan mabuk dan mendorong orang-orang sekuat tenaga sebelum akhirnya pergi," saksi mata melanjutkan.
Advertisement
Pemeriksaan CCTV di TKP
Tim investigasi yang telah dibentuk oleh pihak kepolisian berhasil mewawancarai 44 saksi mata hari Minggu (30/10/22) dan telah mengamankan 52 buah rekaman kamera pengintai di 42 tempat di sekitar lokasi kejadian.
Pihak kepolisian diketahui juga telah memeriksa video yang diunggah oleh para saksi di situs media sosial.
Nam Gu Jun mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada tindakan yang dikenai tuntutan pidana yang terdeteksi.
Tuduhan Penyebab Kerusuhan
Ketika ditanya mengenai massa yang secara spontan melakukan aksi dorong-dorongan dan mengakibatkan kerusuhan, Nam Gu Jun selaku kepala Kantor Investigasi Nasional menanggapi pernyataan tersebut.
"Saksi memberikan keterangan yang berbeda, dan kami akan memeriksa keadaan lebih lanjut," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Nam Gu Jun juga mengatakan, "Pelaksanaan tindakan autopsi sementara juga tidak begitu diperlukan dalam kasus ini, karena belum ada pihak keluarga yang meminta untuk melakukan tindakan tersebut.".
Advertisement