Liputan6.com, Jakarta - Usus adalah otak kedua tubuh, dan jika Anda memiliki usus yang tidak sehat, itu dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh Anda. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui bagaimana usus berfungsi dengan baik dan yang tidak.
Dilansir melalui FrederickHealth, Jumat (18/11/2022), hampir setiap tahun, 70 juta orang Amerika terkena penyakit pencernaan, mulai dari sindrom iritasi usus besar hingga penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Baca Juga
Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan usus Anda, seperti keluarga dan riwayat genetik, serta bagaimana tubuh Anda dikembangkan. Ada juga faktor yang bisa Anda kendalikan, seperti stres dan diet.
Advertisement
Ketika usus Anda berfungsi dengan baik, ada banyak manfaat, seperti adanya keseimbangan bakteri yang baik yang membantu tubuh Anda memproses dan mendapatkan energi dari makanan yang Anda konsumsi, membersihkan racun, melawan penyakit, dan meningkatkan mood Anda.
"Usus yang sehat biasanya berfungsi dengan baik ketika Anda buang air besar satu atau dua kali sehari yang terbentuk dengan baik dan mudah dikeluarkan," kata Rosia Parrish, seorang dokter naturopati yang berbasis di Boulder, Colorado.
Selain itu, Anda juga terbebas dari gejala, seperti diare, sembelit, kembung, dan sakit perut. Lantas, tanda apa saja yang harus diwaspadai ketika seseorang memiliki usus yang tidak sehat? Berikut ulasannya.
1. Merasa lebih sering lelah daripada biasanya
Orang dengan kelelahan kronis mungkin mengalami ketidakseimbangan di usus. Satu studi menemukan bahwa hampir setengah dari orang yang kelelahan juga mengalami sindrom iritasi usus besar.
2. Mengalami sakit perut
Sering merasa tidak nyaman, kembung, sembelit, diare, dan mulas bisa menjadi tanda bahwa usus Anda kesulitan memproses makanan dan membuang limbah.
3. Mengalami kesulitan tidur
Usus yang tidak sehat dapat menyebabkan insomnia atau kurang tidur, sehingga menyebabkan kelelahan.
Sebagian besar serotonin tubuh Anda yang memengaruhi pola tidur dan suasana hati, diproduksi di usus. Jadi, bila ada bakteri atau peradangan di usus, tidur Anda juga akan terpengaruh.
4. Tidak toleran terhadap beberapa makanan
Intoleransi makanan dapat disebabkan oleh kualitas bakteri yang buruk di usus. Anda mungkin mengalami intoleransi makanan jika kesulitan mencerna makanan tertentu. Ini dapat menyebabkan kembung, diare, mual, dan sakit perut.
Advertisement
5. Mengidam makanan yang ekstrim, terutama gula
Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan terlalu banyak bakteri "jahat" di usus. Jumlah gula yang tinggi, berkaitan erat dengan peradangan dalam tubuh dan membuat Anda berisiko terkena penyakit lainnya.
6. Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja
Ketika usus Anda tidak seimbang, maka tubuh Anda mungkin berjuang untuk menyerap nutrisi, menyimpan lemak, dan mengatur gula darah. Penurunan atau penambahan berat badan secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan atau kekurangan nutrisi.
7. Mengalami iritasi kulit
Beberapa kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis kemungkinan terkait dengan masalah usus.
8. Anda terkena migrain
Mungkin ada hubungan antara sakit kepala dan kesehatan usus, terutama jika Anda mengalami mual atau muntah akibat migrain. Studi menunjukkan bahwa orang yang sering sakit kepala lebih cenderung mengalami gangguan pencernaan juga.
9. Memiliki masalah autoimun
Beberapa bakteri usus “jahat” dapat memicu kondisi autoimun, seperti masalah tiroid, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, hingga diabetes tipe 1.
5 Makanan yang Meningkatkan Kesehatan Usus
Selain mengonsumsi makanan sehat, meningkatkan produksi bakteri sehat yang melapisi usus Anda juga penting untuk kesehatan. Berikut lima makanan yang dapat membantu mengatasi usus Anda yang tidak sehat.
1. Kentang yang didinginkan
Mendinginkan kentang yang sudah matang dan telah dimasak selama beberapa menit kemudian langsung disantap ternyata dapat meningkatkan produksi bakteri usus Anda.
Hal itu terjadi karena kentang yang dimasak dan didinginkan mengandung pati resisten yang merupakan bentuk probiotik.
2. Pisang Mentah
Tidak sedikit orang yang menyukai pisang. Buah yang satu ini memang memiliki rasa yang banyak digemari. Selain itu, pisang adalah buah yang mudah diolah menjadi makanan ringan.
Satu hal lagi yang menarik, sebuah studi menunjukkan mengonsumsi pisang mentah yang masih hijau di luar, mengandung probiotik alami sehingga dapat meningkatkan produksi bakteri sehat di usus.
Advertisement
3. Cokelat Hitam
Selamat untuk Anda yang menggemari cokelat hitam. Cokelat dengan kandungan gula yang rendah ini bisa bertindak sebagai probiotik alami, yang terserap ke dalam lapisan lambung sehingga dapat meningkatkan produksi bakteri usus yang sehat.
4. Bawang Putih
Bawang putih telah terbukti menjadi probiotik alami karena dapat meningkatkan produksi bakteri sehat dalam usus. Manfaat baik ini bisa didapaT dalam keadaan mentah maupun ketika dimasak lalu dikonsumsi.
5. Keju Mentah
Tidak sedikit orang yang menyukai keju karena rasanya yang gurih dan nikmat. Keju biasa digunakan sebagai topping dalam makanan, juga sebagai bahan olahan makanan ringan. Bahkan, saat ini keju biasa dikonsumsi dan digunakan dalam minuman.
Ternyata keju mentah yang tidak diproses dan baru dibuat memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Lantaran keju kaya akan nutrisi seperti protein.
Selain itu, keju mentah juga merupakan probiotik yang sangat baik sehingga dapat meningkatkan produksi bakteri usus yang sehat.