Liputan6.com, Jakarta - Tubuh memiliki cara berkomunikasi, yang jika kita tahu cara membacanya, bisa sangat membantu kualitas hidup kita.
Dalam hal ini, kita sering melupakan feses. Biasanya, feses menjadi topik yang tidak ingin dibicarakan oleh siapa pun. Tapi Anda perlu memperhatikan seperti apa warna dan tekstur feses Anda yang bisa menandakan kondisi kesehatan berbeda.
Oleh karena itu, ketahui bentuk dan warna feses yang menunjukkan kondisi kesehatan tubuh, seperti melansir dari Bright Side, Minggu (21/5/2023).
Advertisement
1. Feses bewarna putih
Kotoran bewarna putih atau tanah liat tidak normal dan mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, karena ini disebabkan karena hati tidak memproduksi empedu atau empedu tidak mengalir ke usus kecil untuk memecah makanan.
Empedu adalah cairan pencernaan penting yang diproduksi oleh hati yang disimpan di kantong empedu dan memberi tinja warna cokelat normal selama pencernaan. Penyakit hati, seperti hepatitis atau sirosis, mungkin menjadi penyebab tinja bewarna putih.
Selain itu, obat-obatan dan zat tertentu, seperti barium yang digunakan pada sina-X saluran pencernaan dan antasida tertentu yang mengandung alumunium hidroksida, juga bisa mengubah warna tinja.
Jika tinja putih terjadi, penting untuk segera konsultasikan ke medis untuk menemukan penyebab yang mendasarinya.
2. Feses bewarna kuning
Warna cokelat pada feses disebabkan oleh adanya bilirubin dan empedu. Bilirubin diproduksi di hati dari sel darah merah dan bercampur dengan empedu di kantong empedu sebelum masuk ke usus, di mana bakteri memecahnya dan mengeluarkannya di feses atau urine.
Salah satu alasan paling umum dari feses bewarna kuning adalah pola makan yang sangat jenuh lemak. Namun, ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.
Menurut para ahli, ini termasuk kondisi hati dan kandung empedu, gangguan pankreas, penyakit celiac, sindrom Gilbert, giardiasis, stres dan pola makan yang buruk.
3. Feses bewarna hitam
Feses hitam bisa jadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman bewarna gelap, seperti bit, atau suplemen seperti zat besi. Namun, itu juga bisa menjadi tanda pendarahan di saluran cerna bagian atas.
Jika feses bewarna hitam dan berbau tidak sedap, ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti tukak lambung, gastritis, radang, polip usus besar.
Jika demikian, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, yang akan merekomendasikan endoskopi atau kolonoskopi untuk menemukan sumber masalahnya.
4. Feses bewarna kuning kemerahan
Buang air besar bewarna merah bisa membuat bingung dan mengkhawatirkan. Meskipun terkadang bisa karena konsumsi makanan bewarna merah atau pewarna seperti Pepto- Bismol yang mengandung bismut, hal itu juga bisa menjadi tanda adanya pendarahan di saluran cerna bagian bawah.
Penyebab yang terakhir bisa berupa wasir, celah di usus besar atau tanda peradangan di usus, pendarahan di lambung atau usus.
Jika Anda melihat garis-garis merah cerah pada tisu toilet atau di toilet, dan Anda merasa sakit atau gatal, kemungkinan besar itu disebabkan oleh wasir atau fisura anus. Bisa juga karena peradangan pada usus.
Namun, jika tinja bewarna merah disertai demam dan tidak enak badan, atau jika darah terlihat menggumpal seperti bubuk kopi, para ahli menganjurkan untuk segera menghubungi dokter, karena ini merupakan tanda pendarahan internal di saluran pencernaan.
Advertisement
5. Feses keras
Jika feses Anda kecil, keras dan seperti pelet, Anda mungkin mengalami sembelit atau frekuensi buang air besar berkurang. Ini biasanya terjadi ketika pola makan Anda rendah serat.
Faktor lain yang bisa memengaruhi hal ini termasuk hidrasi dan aktivitas fisik. Selain itu, sembelit bisa disebabkan oleh obat atau kondisi medis tertentu yang memengaruhi fungsi usus.
6. Feses lunak dan halus
Kotoran yang sehat biasanya berbentuk silinder, seperti sosis, selebar pisang dan anatara 4 sampai 8 inci.
Konsistensi yang mirip dengan es krim lembut sangat ideal. Selain itu, memiliki sistem usus yang sehat dan normal berarti buang air besar seiap satu hingga tiga hari.