Benarkah Sleepwalking Merupakan Tanda Masalah pada Kesehatan Mental?

Sleepwalking atau berjalan dalam tidur merupakan sejenis parasomnia atau perilaku tidur yang tidak normal.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 30 Okt 2023, 19:02 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 19:00 WIB
Tidur - Vania
Ilustrasi Tidur/https://unsplash.com/Zohre Nemati

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun tidur sambil berjalan merupakan hal yang umum, terutama di kalangan anak-anak, hal ini bukanlah kejadian yang tidak berbahaya. Kebanyakan orang menyadari fakta bahwa berjalan dalam tidur atau sleepwalking dapat membuat seseorang rentan terhadap cidera, tetapi ada juga hubungan yang kuat antara sleepwalking dengan kesehatan mental.

Misalnya, beberapa kondisi kesehatan mental mungkin membuat kamu lebih mungkin mengalami tidur sambil berjalan. Apalagi sleepwalking ini dapat memicu atau memperburuk beberapa kondisi kesehatan mental dan mungkin berdampak negatif pada huungan dan kualitas hidupmu. Untuk mengetahui dampak dari sleepwalking ini bagi kesehatan mental, simak ulasan berikut, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Jumat (27/10/23).

Apa yang Perlu Diketahui tentang Sleepwalking?

Sleepwalking atau berjalan dalam tidur merupakan sejenis parasomnia atau perilaku tidur yang tidak normal. Seseorang yang mengalami gangguan tidur sleepwalking ini berada dalam kondisi di antara tidur dan bangun. Sebagian besar serangan berjalan dalam tidur terjadi beberapa jam pertama setelah tertidur dan orang yang mengalami sleepwalking biasanya tidak ingat pernah melakukannya.

Sekitar 18% individu akan mengalami kejadian berjalan dalam tidur ini dalam hidupnya, meskipun sleepwalking paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Namun, orang dewasa juga bisa mengalami sleepwalking ini. Penelitian dari Stanford University School of Medicine menemukan bahwa sekitar 3,6% orang dewasa AS melaporkan pernah mengalami sleepwalking dengan jumlah sekitar 8,4 juta orang.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Saja Gejala dari Sleepwalking?

Ilustrasi perempuan tidur, bermimpi
Ilustrasi perempuan tidur, bermimpi. (Photo Copyright by Freepik)

Sleepwalking terlihat berbeda pada setiap orang dan dapat bervariasi dari satu episode ke episode lainnya. Bertentangan dengan kepercayaan umum, sleepwalking tidak selalu termasuk berjalan kaki. Berikut beberapa hal yang mungkin terjadi ketika kamu mengalami sleepwalking:

  • Orang yang mengalami sleepwalking mungkin memiliki ekspresi kosong di wajahnya, matanya berkaca-kaca dan bersikap tidak responsif bila kamu mencoba berinteraksi dengannya;
  • Orang tersebut mungkin mengembara, berjalan, atua bahkan berlari;
  • Mereka mungkin mencoba berpakaian, memindahkan perabootan, atau melakukan aktivitas lain di sekitar rumah;
  • Beberapa orang yang mengalami sleepwalking ini juga melakukan aktivitas seksual, buang air kecil, atau mencoba mengendarai mobil.

Yang penting, sleepwalking bisa berbahaya. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan di Sleep menemukan bahwa 57,9% orang dewasa yang berjalan dalam tidur menunjukkan perilaku kekerasan ketika berjalan dalam tidur. Perilaku ini mengakibatkan cedera pada diri mereka atau orang lain dan berdampak negatif pada kualitas hidup orang yang mengalami sleepwalking tersebut.

Apa Penyebab dari SleepWalking?

Biasanya penyebab sleepwalking bermacam-macam dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Beberapa penyebab paling umum dari tidur sambil berjalan ini meliputi.

  • Genetika. Hal ini dikarenakan sleepwalking cenderung diturunkan dalam keluarga;
  • Gangguan tidur lainnya, seperti sleep apnea yang mengganggu tidur seseorang;
  • Penyakit, seperti demam;
  • Kurang tidur yang kronis;
  • Migrain;
  • Obat-obatan tertentu;
  • Cedera kepala atau otak.

 


Bagaimana Kesehatan Mental Memengaruhi Sleepwalking?

Ilustrasi tidur di sofa, bermimpi
Ilustrasi tidur di sofa, bermimpi. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Kondisi kesehatan mentalmu dapat menyebabkan kamu mengalami sleepwalking. Hal ini dikarenakan salah satu pemicu utama sleepwalking stres yang meningkat atau kronis. Beberapa peneliti menduga bahwa mengalami kecemasan dan kemarahan sepanjang hari dapat meningkatkan kemungkinan sleepwalking pada orang yang rentan terhadapnya.

Penelitian lain menemukan bahwa orang yang berjalan dalam tidur mengalami kesulitan mengelola perasaan agresifnya. Mengalami konflik yangbelum terselesaikan pada siang hari dan hidup dengan trauma yang belum diproses juga dapat menjadi faktor penyebab sleepwalking.

Selain itu, terdapat beberapa kondisi kesehatan mental tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sleepwalking, antara lain:

  • Gangguan depresi;
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD);
  • Gangguan penyalahgunaan alkohol dan narkoba;
  • Skinofrenia.

Apa Pengaruh Sleepwalking terhadap Kesehatan Mental?

Sama seperti kondisi kesehatan mental tertentu yang dapat memicu atau memperburuk sleepwalking, berjalan dalam tidur juga dapat menyebabkan tantangan bagi kesehatan mental. Berikut beberapa dampak kesehatan mental dari sleepwalking.

  • Orang yang mengalami sleepwalking tidak mengalami tidur malam yang nyenyak dan mungkin rentan terhadap peningkatan kelelahan yang dapat berdampak pada kesehatan mental;
  • Orang yang mengalami sleepwalking akan merasa malu atas apa yang mereka lakukan saat berjalan dalam tidur dan fakta bahwa mereka tidak memiliki kendali atas perilaku mereka saat mengalami hal tersebut;
  • Berjalan dalam tidur dapat membebani hubungan, terutama dengan orang yang berbagi tempat tidur atau tempat tinggal denganmu;
  • Mereka akan mengakami kecemasan atau depresi;
  • Orang yang berjalan dalam tidur lebih mungkin mengalami teror pada malam hari, yang dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

 


Bagaimana Cara Mengatasi Sleepwalking?

Ilustrasi wanita tidur, bermimpi
Ilustrasi wanita tidur, bermimpi. (Photo Copyright by Freepik)

Bila kamu mengalami sleepwalking, itu bukan sesuatu yang harus kamu abaikan. Berjalan dalam tidur dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraanmu serta dapat menyebabkan dicera fisik pada diri sendiri dan orang lain. Kabar baiknya adalah ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat janji dengan penyedia layanan kesehatan atau spesialis tidur. Dengan cara ini, segala masalah kesehatan mendasar yang kamu alami dan mungkin menyebabkan kamu mengalami sleepwalking dapat diatasi, termasuk kondisi seperti sleep apnea. Selain itu, penyedia layanan kesehatan kamu akan mempertimbangkan obat apa yang harus minum yang mungkin dapat membantu mengurangi gangguan tersebut.

Bila sleepwalking tampaknya mengganggu kesehatan mental dalam hidupmu, kamu dapat menggunakan bantuan dari terapis. Upaya menghilangkan dan mengelola stres dengan terapi dapat membantu mengurangi sleepwalking. Ini juga dapat membantu kamu mengelola stres yang mungkin disebabkan oleh sleepwalking itu sendiri.

Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental
Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya